Severance, Memisahkan Ingatan Bekerja dan Personal Demi Apa?

Akhir pekan yang lalu, Joe iseng menonton serial Severance yang ada di Apple TV. Serial Amerika yang hanya berjumlah 9 episode. Ide ceritanya menarik. Digambarkan bagaimana kita bisa memisahkan ingatan dan identitas antara dunia bekerja dan keseharian biasanya.

Sekilas mungkin akan berpikir kalau ini ideal untuk produktivitas dan juga supaya nggak membawa pekerjaan pulang ke rumah. Tetapi ternyata, setelah melihat serial ini jadi kepikiran kalau benar kita bisa dipisahkan ingatannya, ini bukan malah jadi work-life balance, tetapi lebih seperti menciptakan kepribadian ganda dan menyerahkan segala kesulitan dunia bekerja ke kepribadian tersebut.

Sebelum lebih lanjut bercerita yang bisa jadi spoiler tentang serial ini, buat yang mulai penasaran bisa melihat trailernya dulu nih.

Untuk yang memang mencari spoiler lebih lanjut, silakan baca tulisan ini sampai habis.

Sinopsis Cerita Severance

Tokoh utama dalam serial ini bernama Mark, dia menjalani prosedur severance setelah dia tidak bisa konsentrasi untuk bekerja karena sedih kehilangan istri yang disayanginya. Perusahaan bioteknologi Lumon mempromosikan prosedur severance sebagai upaya untuk work-life balance, dengan memisahkan kepribadian yang bekerja dengan kehidupan sehari-hari. Ibaratnya, kita ga akan ingat persoalan pribadi ketika sampai kantor, sehingga bisa bekerja dengan optimal dan ketika kita pulang ke rumah kita tidak perlu mengingat apa masalah di kantor, kita bisa menikmati hidup saja.

Memang sekilas menarik ya kalau bisa menciptakan dunia terpisah antara yang satu dengan yang lain. Dalam serial ini, bukan hanya dunia kerja dan rumah saja yang bisa dipisahkan, tetapi bahkan ada seorang istri yang tidak suka dengan proses kehamilan dan melahirkan yang menjalani prosedur severance supaya dia tidak merasakan ketika hamil dan melahirkan. Padahal ya, walaupun prosedurnya mengoperasi memori otak, tetapi badannya ya badan dia juga yang harus menjalani semuanya.

Mark bekerja tentunya tidak sendirian, setting utama memang di kantor. Di tempat dia bekerja yang ditunjukkan beberapa rekan kerjanya, bos nya dan satpam yang selalu memantau yang masuk dan keluar lift. Lift kantor ini merupakan pemisah antara dunia pekerja dan dunia personal.

Masalah mulai terasa ketika salah satu anggota tim Mark tidak datang lagi ke kantor. Lalu di luar kantor, temannya itu berusaha mengontaknya untuk menceritakan apa yang nggak benar dari prosuder severance itu. Tentu saja Mark yang di luar tidak tahu menahu apa yang dimaksud. Karena dia dengan sadar memilih menjalani prosedur severance dan berharap bisa tetap bekerja dan menghasilkan uang.

Bekerja tanpa henti

Seandainya benar kita bisa memisahkan kepribadian kita menjadi yang bekerja dan yang tidak bekerja. Walaupun fisiknya satu, tetapi karena memori terpisah maka yang dirasakan oleh yang bekerja adalah setiap pagi dia ada di lift dan mulai bekerja, sore harinya dia masuk lift untuk pulang, dan ketika lift dibuka dia sudah sampai di kantor lagi untuk bekerja.

Dengan kata lain, kebribadian sebagai pekerja akan mengalami nasib bekerja tanpa henti. Baru masuk lift untuk pulang, sudah harus bekerja lagi. Ini sih namanya bukan work-life balance, tetapi menyiksa satu kepribadian dan membuat kepribadian lain jadi seolah kebanyakan waktu luang untuk bersedih-sedih tak menentu atau entahlah.

Rasa frustasi karena bekerja tanpa henti ini dialami juga oleh rekan kerja Mark. Mereka yang harusnya tidak boleh membaca buku dari dunia luar, tanpa sengaja mendapatkan buku yang membuat mereka mulai bertanya-tanya seperti apakah kehidupan di dunia luar.

Kehidupan pekerja di Lumon ini benar-benar hanya bekerja dan bekerja. Walaupun terkadang perusahaan berusaha menjamu mereka dengan berbagai kegiatan yang berupa selebrasi, tetapi tetap saja misi utama mereka itu bekerja. Atau bisa dibilang, kepribadian yang ada di dalam itu jadi seperti robot saja. Memori tentang identitasnya memang hilang, tetapi keahlian dan kecerdasan mereka tetap ada.

Mencari kebenaran

Salah satu dari rekan sekerja Mark, Haley, berusaha bunuh diri di lift karena ingin berhenti kerja. Tetapi ternyata kepribadiannya yang di luar belum ingin berhenti bekerja sebagai severance. Jadi walaupun Haley sudah mengajukan pengunduran diri berupa video untuk dilihat oleh pribadinya yang di luar, tetapi ternyata pribadinya yang di luar tidak menyetujui dan dia harus terus bekerja sebagai severance.

Lama kelamaan, Mark, Haley dan juga 2 rekannya yang lain mulai berupaya mencari kebenaran tentang diri mereka di luar kantor. Sebuah buku yang diam-diam dibaca Mark berjudul The You, You Are juga membuat Mark semakin mempertanyakan apakah dia memang butuh bekerja sebagai severance.

Mereka pada dasarnya orang-orang cerdas, dan mereka menemukan manual untuk keluar kantor dengan memori pekerja. Mereka memang ingin mengetahui bagaimana dunia kepribadian asli mereka. Walaupun berbagai informasi sangat dibatasi oleh kantor, tetapi rasa ingin tahu yang besar bisa membuat manusia berupaya lebih lagi untuk mendapatkan jawabannya. Mereka berhasil menemukan cara untuk melihat dunia luar dengan kepribadian kantor.

Memisahkan dunia bekerja dan personal, demi apa?

Masing-masing orang punya alasan ketika mereka memberi ijin untuk dilakukan prosedur severance. Akan tetapi, mereka tidak tahu persis apa yang terjadi sebenarnya sebelum mereka menjalaninya. Bahkan ketika mereka menjalaninya, yang merasakan itu bukan kepribadian utama, tetapi kepribadian yang mereka suruh bekerja terus menerus itu.

Di awal, mereka bersedia menjadi severance dengan alasan masing-masing. Misalnya Mark yang ingin bisa tetap bekerja dengan baik dan tidak terganggu karena kesedihan ditinggal mati istrinya.

Di episode terakhir, semakin digambarkan upaya mereka untuk mencari tahu dunia kepribadian asli mereka. Selain itu mereka juga ingin menceritakan kepada dunia kalau mereka tidak bahagia. Tujuan akhir, selain mereka ingin berhenti bekerja, tentu mereka ingin membuat Lumon ditutup karena membuat mereka menderita.

Setelah mereka berhasil nih keluar kantor dengan kepribadian pekerja, apakah mereka berhasil membuka mata dunia bahwa severance yang dipromosikan Lumon itu tak seindah yang ditawarkan.

Lalu siapa yang paling diuntungkan dengan adanya severance yang bekerja tanpa mengingat dunia aslinya mereka. Pastinya ada orang yang mengetahui apa yang terjadi di dalam dan di luar Lumon. Misalnya saja tetangga Mark yang dia tidak sadari adalah bos di kantornya.

Kesan keseluruhan

Secara keseluruhan, serial ini menarik untuk yang menyukai science fiction thriller psikologi. Jalan ceritanya mungkin akan terasa lambat di awal, tetapi ketika menjelang akhir kita akan semakin penasaran dan setelah selesai menonton episode 9, pasti jadi penasaran dan tak sabar menanti season ke-2.

Memang ending serial ini di episode 9 ternyata seperti disengaja untuk membuat kita menantikan season berikutnya.

Oh ya, sedikit peringatan, serial ini bukan untuk anak-anak. Serial ini menarik untuk mempertanyakan apakah work-life balance itu bisa dicapai dengan menjadi manusia yang terpisah memori bekerja dan personal, atau malah sebaiknya menjadi manusia seutuhnya yang memegang penuh kendali dalam hidup baik ketika bekerja atau tidak bekerja.

Langsung aja nonton di Apple TV, atau ya siapa tahu masuk ke ott lainya segera.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply