Isi tulisan ini
Akhir pekan ini saya dan paksu iseng menonton serial 7 episode asli Indonesia yang ditulis dan sutradarai oleh Joko Anwar. Judulnya sudah menggambarkan seperti apa cerita dari serial Netflix ini. Nightmares and Daydreams alias mimpi buruk dan khayalan. Walaupun saya bukan penonton horor, lagi-lagi saya penasaran karena katanya serial ini agak scifi dan banyak lewat di timeline saya. Jadilah saya menonton karena penasaran seperti apa sih serial ini. Jumlah episode cuma sedikit, kami menyelesaikannya dalam waktu 2 hari saja, hehehe.
Menonton serial 7 episode ini tidak harus berurutan kecuali episode terakhirnya. Ceritanya mengambil tempat di Jakarta dan masing-masing episode berbeda tokoh utamanya. Awalnya saya pikir semua cerita akan terpisah dan tidak ada benang merahnya. Ternyata ada benang merahnya di episode terakhir, makanya saya ingatkan lagi, hanya episode 7 yang harus ditonton terakhir, sedangkan 6 episode lainnya bisa ditonton secara acak.
Mungkin ada yang masih ragu untuk menonton karena judulnya horor, akan tetapi menurut saya sih ceritanya ini nggak horor banget, tapi tentunya masih lebih horor daripada Film Agak Laen. Horor yang ditunjukkan di sini ada sifatnya gaib karena musuhnya berada di dunia lain, tetapi juga ditunjukkan bagaimana manusia mengalami dilema dalam hidupnya dan melakukan apa yang dia tahu tidak baik.
Beberapa episode pertama digambarkan dengan cara yang sama, tokoh utama mengalami dilema terutama masalah finansial, lalu dia terpaksa melakukan hal yang dia tahu tidak seharusnya dia lakukan karena tidak menemukan jalan keluar lain. Ceritanya banyak yang bisa ketebak, tetapi ya ada juga yang di luar dugaan dan masih cukup bikin penasaran. Misteri dan thrillernya cukup terasa dan itulah yang bikin kami penasaran bagaimana nasib dari para tokoh utamanya.
Jajaran Pemain
Sebelum menonton, sebenarnya saya tidak mencari tahu siapa saja yang ikut berperan di serial ini. Ternyata ada banyak aktor dan aktris yang sudah punya nama ikutan bermain di dalamnya. Saya mungkin tidak lagi mengenali semuanya, tetapi saya masih mengenali beberapa, seperti: Nirina Zubir, Lukman Sardi, Happy Salma, Ersa Mayori dan Yati Surachman yang ikut bermain di dalamnya. Katanya sih, setidaknya ada 65 aktor dan aktris yang ikut berperan dalam 7 episode serial Nightmares and Daydreams ini.
Salah satu yang membuat serial ini juga menarik, selain ceritanya, tentu saja akting dari aktor dan aktrisnya. Bahkan para pemeran ciliknya juga nggak kalah dengan pemeran yang jam terbangnya sudah tinggi.
Saya tidak akan membahas secara rinci untuk setiap episodenya, tetapi saya hanya ingin mencatat beberapa hal yang menarik yang saya ingat.
Old House (Jakarta 2015)
Episode pertama bercerita tentang seorang supir taksi di Jakarta di tahun 2015 yang memiliki anak kecil dan seorang ibu tua. Supir taksi ini sering mengantar suster ke sebuah panti jompo yang konon diisi oleh orang-orang kaya. Di sini penonton diberi narasi kalau menempatkan orangtua kita ke panti jompo itu sama saja dengan membuang orang tua kita. Jadi jangan pernah melakukannya.
Terlepas dari peringatan itu, seorang suster yang lain malah menawarkan si supir taksi untuk menempatkan ibunya di sana dengan gratis. Awalnya si supir taksi tidak merasa ingin menempatkan ibunya ke rumah jompo, tetapi karena ada kejadian tertentu, dia merasa perlu untuk memasukkan ibunya ke panti jompo. Keputusan yang membuatnya bermimpi buruk dan memutuskan untuk segera menjemput ibunya kembali.
Tentu saja tidak semudah itu menjemputnya, karena panti jompo tersebut bukan panti jompo biasa.
Episode pertama sukses bikin kami merasa cukup seru juga nih serialnya, maka kami lanjutkan ke episode berikutnya.
The Orphan (Jakarta 2024)
Cerita episode berikutnya menggambarkan seorang kaya yang meninggal setelah mengadopsi seorang anak setelah 7 hari. Jadi ada kepercayaan kalau mengadopsi anak tersebut, maka orang tua yang mengadopsinya akan menjadi kaya raya, akan tetapi sudah beberapa orangtua yang mengadopsi anak tersebut meninggal di hari ke-7, anak itu selalu harus kembali ke panti asuhan karena orangtua yang mengadopsinya meninggal.
Tokoh utamanya di episode ini adalah pasangan suami istri orang miskin yang tinggal di area pembuangan sampah, di Jakarta tahun 2024. Mereka sangat miskin dan kerja sebagai pemulung. Mereka pernah memiliki anak, tetapi anaknya mengalami kecelakaan. Karena ingin keluar dari kemiskinan dan sudah dikejar tagihan sewa rumah, mereka nekat mengadopsi anak yang bisa bikin kaya tetapi mendatangkan kematian tersebut.
Dalam serial ini diceritakan kalau ibu pemilik panti asuhan mengingatkan ke orangtua yang mengadopsi anak tersebut untuk mencintai anak itu. Istri dari pemulung yang mengadopsi anak tersebut tidak pakai lama langsung keluar naluri keibuannya untuk melindungi dan menyayangi anak tersebut. Tetapi suaminya terus menerus mengingatkan kalau tujuan mereka hanya ingin mendapatkan uangnya dan tidak usah benar-benar menyayangi anak itu.
Kekayaan yang diharapkan tidak langsung datang begitu saja, pelan-pelan ditunjukkan mereka mendapatkan sesuatu setara dengan tingkat kasih sayang yang mereka berikan ke anak tersebut. Sampai hari ke-7, sebagai penonton saya sempat berpikir kalau mereka akan bisa menyayangi anak itu dan hidup bahagia selamanya.
Tetapi ini cerita bukan cerita dongeng pengantar tidur yang indah, tetapi dongeng pembuat mimpi buruk. Bagaimana akhirnya? Tonton sendiri saja ya.
Poems and Pains (Jakarta 2022)
Kisah ke-3 ini adalah kisah terbaik menurut saya dari 7 episode yang ada. Tokoh utamanya seorang penulis novel di Jakarta, tahun 2022. Buku pertamanya berjudul Poems and Pains sukses, akan tetapi kemudian buku berikutnya gagal bahkan sejak launching. Banyak yang menantikan sekuel dari buku pertamanya. Awalnya dia tidak ingin membuat sekuelnya karena setiap dia menulis tentang Poems and Pains, dia bisa merasakan apa yang dirasakan di tokoh utama novelnya. Dia tidak ingin merasakan sakit yang dirasakan oleh tokoh utamanya. Anehnya, dia tidak pernah ingat apa saja yang dia tuliskan. Dia selalu merasa kehilangan kesadaran, dan tau-tau ketika bangun pagi tulisannya sudah selesai berpuluh halaman.
Karena satu dan lain hal, dia terpaksa membuat sekuel dari buku yang membuatnya merasakan derita tokoh utama novelnya. Tetapi kali ini ternyata bukan hanya sakitnya yang dia rasakan, akan tetapi dia mulai mendapat luka memar akibat dari apapun yang terjadi di dalam novelnya. Setelah diselidiki, ternyata bukan dia yang menuliskan apapun yang dia tuliskan tersebut, tetapi dia seperti kesurupan.
Karena dia yakin apa yang dia lihat ketika menulis itu adalah kejadian nyata, dia penasaran mencari tahu siapa perempuan yang mengalami derita dikurung suami di basement bersama anaknya.
Apakah usahanya berhasil? Dan bagaimana ceritanya dia bisa melihat melalui mata perempuan yang dikurung tersebut? Tonton sendiri saja ya.
The Encounter (Jakarta Utara 1985)
Kisah dalam episode ke-4 mengambil tempat di sebuah desa nelayan. Sepasang suami istri berencana mengumpulkan uang sebanyak 6 juta untuk bisa pergi mencari ibu dari suaminya. Suatu hari si suami memfoto malaikat menggunakan kamera polaroid. Banyak yang tidak percaya kalau itu beneran malaikat, tetapi banyak juga yang menganggap kalau Wahyu ini sakti dan memang nabi utusan malaikat.
Episode ke-4 ini buat saya merupakan episode yang agak membosankan. Ada kemalangan juga yang terjadi pada tokoh utamanya, tetapi entah kenapa seperti agak lambat berjalannya.
The Other Side (Jakarta 1997)
Cerita mengambil tempat di Jakarta tahun 1997. Suami istri dan anak lelakinya tinggal di bagian gedung bioskop yang agak kurang laku karena resesi. Suami istri ini punya kisah pertemuan yang romantis di gedung bioskop tempat sang suami dulu bekerja menjadi penyobek karcis. Bioskop tersebut sudah lama tutup dan tidak beroperasi lagi, setidaknya itu yang mereka lihat dari luar. Ternyata suatu kali, sang suami penasaran masuk ke dalamnya atas nama nostalgia. Ternyata di dalamnya dia melihat ada banyak orang menunggu untuk menonton.
Ketika dia menyadari untuk keluar kembali dari bioskop dan pulang ke rumahnya, ternyata dia sudah 2 tahun tidak pulang. Istri dan anaknya yang menerimanya kembali tentu merasa shock, apalagi sejak ditinggal, sang istri sempat kepikiran apakah suaminya kabur dengan perempuan lain.
Penggambaran episode ini mulai cukup menarik lagi, apalagi mereka cukup berusaha menampilkan kembali kondisi Jakarta di tahun 1997 terutama dengan lembaran mata uangnya yang kemungkinan sudah berbeda.
Hypnotized (Jakarta 2022)
Cerita ke-6 berjudul Hypnotized ini mengambil tempat di Jakarta tahun 2022. Tokoh utamanya kesulitan uang karena tidak punya pekerjaan tetap. Dia tertarik belajar hipnotis. Walau ragu-ragu karena terpaksa dia menghipnotis seorang ibu-ibu di ATM.
Setelah dia pulang dan memberikan uangnya ke istrinya untuk membayar uang sekolah anaknya, dia mulai merasa keluarganya berubah. Dia sepertinya dihantui rasa bersalah dan melihat keluarganya menjadi berbeda. Anak pertamanya selalu bilang kalau salah harus dihukum, anak lelakinya yang kecil malah berantam di sekolah karena ketahuan mencuri dan tidak merasa mencuri salah.
Menjelang ending baru kemudian menyadari kalau ada tokoh dari episode sebelumnya yang muncul di episode ini. Mulai ada harapan kalau semua ceritanya akan ada benang merahnya.
Episode 7: PO BOX (Jakarta 2024)
Episode terakhir ini tokoh utamanya seorang wanita yang bekerja menaksir berlian. Matanya sangat tajam sehingga dia sangat bisa menaksir berlian hanya dengan matanya saja. Kakaknya yang memiliki mata yang juga sama tajamnya hilang sejak 5 tahun sebelumnya. Tanpa sengaja dia menemukan USB disk kakaknya yang berisi lamaran ke perusahaan beralamat PO Box 888. Perusahaan tersebut juga menjanjikan gaji 9 digit.
Dia berusaha memantau iklan di koran untuk mencari tahu perusahaan apakah yang berani bayar mahal tetapi alamatnya di PO Box semata. Jadi ketika dia melihat ada iklan lowongan kerja yang persis dengan penawaran yang dilamar kakaknya, dia langsung nekat mencoba melamar untuk mencari keberadaan kakaknya.
Di episode ini menjelang ending diceritakan beberapa tokoh utama dari episode sebelumnya muncul kembali bersama-sama untuk melawan musuh bersama. Semua tokoh yang diceritakan dari tahun berbeda, diberikan make-up sesuai umur di tahun 2024.
Tonton di Netflix!
Kalau memang suka film horor dan ingin melihat 7 film dengan tema yang beda dari biasanya, boleh banget coba menonton serialnya Joko Anwar ini di Netflix. Nggak harus bingewatching kok, boleh nonton 1 episode sehari. Kisah horornya juga nggak horor-horor banget, tetapi semoga nggak bikin kamu jadi mimpi buruk ya…
Leave a Reply