Isi tulisan ini
Setelah menunda sekian lama, kami membeli mesin cuci piring portabel yang bisa diletakkan di atas counter dapur. Awalnya banyak keraguan mulai dari apakah kami harus mengganti semua peralatan makan dengan yang dishwasher safe, dan juga ada keraguan apakah hasil cuci piringnya cukup bersih.
Setelah beberapa bulan menggunakan mesin cuci piring ini, rasanya menyesal juga nggak beli dari dulu, hehehe. Kalau mau tau beberapa alasan dan lebih banyak tentang mesin cuci piring yang kami gunakan, baca aja sampai habis ya.
Alasan beli mesin cuci piring
Ada beberapa alasan kenapa saya merasa mesin cuci piring ini sangat berguna sekarang ini. Faktor utamanya tentu saja kemudahan menggunakannya. Nggak perlu tuh berlama-lama cuci piring, tinggal susun, masukkan sabunnya dan nyalakan. Nggak ada alasan menunda mencuci piring, karena yang perlu dilakukan cuma menyusunya.
Efisiensi waktu
Saya tidak suka meninggalkan tumpukan piring kotor di tempat cuci piring di dapur sejak menemukan tikus di dapur. Tetapi, saya masih sering menunda mengerjakan mencuci piring sampai agak malam karena berbagai alasan. Waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan niat mencuci piring lebih lama daripada mencucipiringnya itu sendiri.
Mencuci piring dengan mesin membutuhkan waktu 40 menit (saya pakai quick cycle), mencuci piring manual mungkin lebih cepat. Tapi menyusun piring ke mesin jauh lebih cepat lagi.
Lebih mudah untuk anak laki-laki
Saya sudah berusaha melatih anak pertama untuk mencuci piring. Sejauh ini hasil cuci piringnya masih tetap kurang bersih terutama untuk makanan yang agak lengket atau berminyak. Mungkin saya yang kurang telaten mengajarinya, dan akhirnya saya harus mencuci lagi. Waktu yang digunakan anak saya untuk mencuci dan juga air yang digunakan juga jauh lebih banyak.
Sejak ada mesin cuci piring, saya hanya perlu mengajarinya membersihkan sisa makanan dari piring dan menyusunnya ke dalam mesin. Selanjutnya ya dia perlu juga dong mengeluarkan dari mesin dan menyusun ke rak piring.
Hasilnya, penggunaan air lebih sedikit, waktu pengerjaan juga lebih cepat dan hasilnya bisa lebih bersih dari hasil dia cuci manual. Penggunaan mesin cuci piring ini sudah sangat terasa berguna waktu tangan saya sempat sakit beberapa waktu lalu.
Ukuran pas untuk keluarga kecil
Mesin cuci piring yang kami beli ini ukurannya tidak besar. Kami tidak harus memiliki banyak sekali piring supaya bisa mencuci sambil menunggu mesin penuh. Dengan ukuran yang tersedia, kami biasanya mencuci piring rata-rata sehari 2 kali.
Untuk peralatan masak, saya masih mencuci manual, karena ya ga muat juga masuk ke dalam mesin semuanya. Lagipula peralatan masak saya tidak banyak.
Oh ya, kami tidak perlu mengganti piring yang kami pakai karena ternyata mesin cuci piring itu bisa juga mencuci bahan melamin dan bukan hanya bahan kaca.
Mesin Cuci Piring Xiaomi Mijia
Mesin cuci piring yang kami beli ukurannya kecil dan bisa diletakkan di atas meja dapur. Instalasinya juga cukup mudah karena ketika membeli sudah disediakan kepala keran dan juga selang untuk membuang air ke sink. Berbeda dengan mesin cuci baju yang butuh tempat besar dan juga membutuhkan saluran air tersendiri.
Ada aplikasinya
Mesin ini juga bisa dioperasikan dengan aplikasi di ponsel. Satu hal yang kami baru sadari, region aplikasinya hanya tersedia untuk region cina. Untungnya paksu sudah punya akun xiaomi dengan region cina. Tetapi tidak perlu khawatir, sehari-harinya saya mengoperasikan mesin ini langsung pencet tombol di mesinnya dan gak hanya bisa dari aplikasi.
Kelebihan menggunakan aplikasi, kita bisa mengetahui kalau misalnya dalam pengoperasian ada pesan error dan kita perlu kembali memeriksa mesin cuci piringnya. Selama ini sih, error yang terjadi itu cuma masalah lupa membuka keran air, sehingga disebutkan mesin tidak bisa beroperasi karena tidak ada airnya. Jadi sebenarnya mesin ini bisa ditinggal tanpa masalah asal tidak lupa menyalakan keran air.
Oh ya, semua menunya menggunakan bahasa Cina. Tetapi tentunya jaman sekarang, hal ini tidak jadi masalah. Bisa tinggal liat menggunakan google translate saja.
Instalasi Mudah
Seperti sudah saya sebutkan, instalasi mesin cucipiring ini mudah sekali. Dalam paket pembelian sudah tersedia beberapa pilihan untuk kepala keran air di tempat cuci piring.
Untuk dapur kami, kebetulan kerannya agak tinggi, setelah ditambahkan ekstensi keran untuk memindahkan aliran air antara mesin dan cuci piring biasa, aliran airnya malah jadi lebih baik.
Untuk saluran pembuangannya juga bisa langsung diarahkan ke sink cuci piring biasa. Selang pembuangan ini sudah disediakan juga ketika membeli mesinnya.
Hal yang perlu diperhatikan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mesin cuci piring:
Sabun cuci khusus
Ketika membeli, kami mendapatkan contoh sabun cuci piringnya satu bungkus, jadi mesinnya bisa langsung dicoba. Awalnya saya sempat ragu kalau 1 kapsul akan cukup untuk mencuci banyak piring. Tetapi ternyata memang cukup.
Saya sempat membuat kesalahan ketika gel cuci piringnya habis. Saya pikir, bisa menggunakan sabun cuci piring cair yang biasa. Untung saya hanya memasukkan sabun cairnya sedikit saja, karena ternyata, sabun cair itu jadi busa, dan malahan mesinnya kasih pesan error kalau tidak bisa menambah air lagi. Mesinnya penuh busa!
Saya bisa beruntung, karena saya cepat menyadari dan bisa mengeluarkan busanya segera. Kalau saya baca-baca, bukan hanya saya yang pernah melakukan kesalahan ini terhadap mesin cuci piring, nah yang dari saya baca, mereka bahkan sampai membuat seluruh lantai dapurnya penuh busa! Tapi mungkin kasusnya mereka pakai mesin cuci piring yang jauh lebih besar ya.
Selain sabun, perlu salt dishwasher
Ketika awal membaca petunjuk penggunaan, saya sempat bingung apa yang dimaksud dengan garam untuk mesin cuci piring. Ternyata ini bukan garam seperti garam dapur, tapi garam khusus yang memang digunakan untuk mencegah kerak air di mesin cuci piring.
Tau kan kerak air itu seperti putih-putih menumpuk yang ada di sink kalau jenis air di rumah kita ada banyak seperti kapurnya. Garam untuk mesin cuci piring ini bisa kita masukkan langsung banyak untuk beberapa bulan dan tidak harus selalu ditambahkan ketika kita mau mencuci piring. Yang perlu ditambahkan setiap mau mencuci piring cukup gel kapsul untuk sabun cuci piringnya saja.
Bahan yang tidak boleh masuk mesin cuci piring
Tidak semua peralatan dapur bisa masuk ke mesin cuci piring. Contoh yang tidak boleh masuk ke mesin adalah bahan kayu. Jadi misalnya punya talenan, atau pisau dengan gagang kayu, jangan dimasukkan ke mesin cuci piring. Kalau dimasukkan, bisa merusak bahan kayu.
Proses mesin cuci piring mencuci ini menggunakan hawa panas juga. Jadi ya kebayang kalau kayu dibasahin terus dipanasin.
Buang sisa makanan yang bersih
Menurut iklan sabun cuci piringnya, kita tidak perlu prewash sebelum mencuci. Akan tetapi kalau menurut saya, tidak ada salahnya membuang sisa makanannya sekalian ketika kita mencuci tangan. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau memang bahannya agak lengket ke piring.
Membersihkan sisa makanan juga berguna terutama supaya tidak repot-repot sering membuang sisa makanan dari mesin. Tapi tidak harus super bersih juga, karena seandainya ada yang ketinggalan, di mesin ada filternya juga untuk menampung sisa makanan yang terlewat ketika membersihkan.
Kesimpulan
Karena ukurannya kecil, kita tidak harus punya terlalu banyak perabotan makan. Mungkin kalau hanya berdua saja, mesin ini bisa digunakan sekali sehari, tetapi karena kami berempat, kami bisa mencuci 2 kali sehari.
Biasanya setiap habis makan, piring dan sendok yang kotor langsung saya suruh anak susun dan hanya akan dijalankan kalau sudah penuh. Jadi setiap malam, sink cuci piring sudah kosong dan tidak mengundang tikus datang mencari makanan.
Kalau memang punya anggaran untuk beli mesin cuci piring dan ada tempatnya di dapur, mesin cuci piring ini bisa membantu meringankan pekerjaan yang sebenarnya bisa saja dilakukan manual, tetapi karena merasa gampang malah jadi sering ditunda.
Pastinya sekarang jadi lebih mudah juga menyuruh anak mengerjakan menyusun piring ke dalamnya sehabis makan.
Leave a Reply