Review Jaws, Film Klasik Tentang Hiu (1975)

Gara-gara nonton film Under Paris yang bercerita tentang hiu, kemarin jadi mencoba menonton film Jaws yang pertama tayang tahun 1975. Film suspense thriller karya Steven Spielberg yang diangkat dari buku.

Keisengan menonton film ini terutama karena penasaran ingin melihat seperti apa sih menggambarkan ketegangan yang ada karena ikan hiu, dan kira-kira bagaimana tokoh utamanya menghadapi hiu tanpa teknologi canggih.

Kesimpulannya, walau film ini mungkin dulu dibuat dengan peralatan yang tidak secanggih sekarang, Steven Spielberg berhasil membuat film produksi Universal Studios ini masih menarik untuk ditonton sampai sekarang.

FIlm Klasik Resolusi Ultra HD

Poster Film Jaws

Mungkin ada yang berpikir kalau menonton film lama resolusinya tidak sebagus sekarang. Film ini sudah dibuat versi 4K alias ultra HD saat peringatan ke 45 tahun di tahun 2020. Kabarnya film ini juga diputar ulang di bioskop. Pasti seru tuh nonton di bioskop, tapi saya sih nontonnya di rumah di layanan PrimeVideo.

Sinopis Jaws

Menangkap Hiu dengan perangkat tahun 1975

Cerita Jaws ini mengambil tempat di sebuah pulau bernama Amity yang pantainya merupakan tempat tujuan wisata. Pada saat mendekati musim liburan, ditemukan seorang wanita yang diduga digigit oleh hiu.

Chief Broody yang merupakan petugas keamanan setempat berusaha mengingatkan pada pejabat daerah tentang keberadaan hiu, tetapi karena pendapatan daerah tersebut adalah dari turis yang berlibur ke pantai, tentu saja pejabatnya mengabaikan peringatan itu.

Tidak lama kemudian, seorang anak kecil diserang hiu. Orang tua dari anak tersebut mengecam Chief Broody yang sudah mengetahui ada ancaman hiu tetapi masih membuka pantai. Penduduk setempat makin gelisah, apalagi orangtua korban membuat penawaran hadiah buat siapa yang bisa menangkap hiu tersebut.

Karena takut pantai ditutup dan juga tawaran uang yang ada, banyaklah orang berusaha menangkap hiu tersebut. Tentu saja korban makin banyak berjatuhan.

Akhirnya pemerintah daerah mencoba membuat beberapa kapal patroli untuk mengawasi keberadaan hiu. Idenya adalah, jika mereka melihat hiu datang, mereka akan memberi peringatan sehingga yang sedang bermain air di pantai bisa menyelamatkan diri.

Chief Broody juga menghubungi pusat penelitian yang lebih mengerti kelakuan hiu melalui telepon dan juga berusaha mengumpulkan informasi tentang hiu melalui buku. Di sini terasa kalau pada masa itu belum ada internet. Pembuatan laporan kejadian ada yang meninggal karena serangan hiu ditulis menggunakan mesin ketik. Telepon juga masih telepon rumah dan bukan telepon genggam.

Setelah Hooper, ahlinya datang dan melihat korban yang pernah digigit hiu, kesimpulannya kalau ikan hiu yang menyerang itu adalah hiu jenis hiu putih besar. Padahal saat itu, ada yang baru berhasil menangkap tiger shark.

Seorang nelayan yang biasa menangkap hiu bernama Mr. Quint, menawarkan untuk menangkap hiu putih besar tersebut, tetapi tentunya dia meminta bayaran lebih dari apa yang ditawarkan oleh orang tua anak sebelumnya.

Kali ini, Chief Broody yang biasanya takut air ikut pergi bersama Hooper dan Mr.Quint untuk menangkap hiu putih besar tersebut ke laut lepas.

Keren Sampai Sekarang

Bagaimana cara mereka menangkap ikan hiu tersebut? Nah bagian ini yang digambarkan sebagian di trailernya. Pastinya nggak kalah seru dengan apa yang disajikan di film bertema hiu lainnya sampai sekarang.

Ikan hiu yang digunakan untuk pembuatan film ini, tentunya bukan hiu beneran. Mereka membuat animatronik dan ukurannya berat. Tentunya butuh teknik pengambilan gambar ataupun teknik bercerita yang membuat penonton merasakan banget kalau hiu itu bukan benaran. Padahal pastinya ya ikannya bukan ikan beneran, hehehe.

Menangkap Hiu Tanpa Teknologi Canggih

Kalau di film Under Paris diceritakan ada sensor yang sudah terpasang untuk tracking dari hiu Lilith, di film Jaws ini mereka tidak punya komputer untuk melihat tracking.

Jadi cara mereka mengetahui keberadaan hiu, pertama mereka berusaha melemparkan umpan ke laut yang banyak. Setelah merasa hiu mendekat, mereka berusaha menombak ikan tersebut yang mana tombaknya memiliki tali yang sudah dihubungkan ke drum besar.

Drum kosong tentu mengapung, maka dengan adanya beban drum, ikan akan sulit berlama-lama menyelam dan pasti butuh ke permukaan. Ketika drum plastik kelihatan mengambang, maka mereka tinggal mengikuti saja mendekati drum tersebut.

Keseruan dari film ini memang di bagian ketika mereka dengan peralatan dan kapal yang kecil, berusaha menangkap ikan hiu dengan ukuran 25 feet atau sekitar 7.62 meter.

Ternyata Ada Efek Sampingnya

Film Jaws ini terbilang cukup sukses dan menjadi film klasik yang masih ditonton orang. Dari apa yang saya baca, banyak yang berkata kalau mereka belum menemukan film tentang hiu yang memberikan suspense seperti Jaws. Film ini juga ada sekuelnya, tetapi saya belum menonton yang berikutnya.

Oh ya, ada efek samping dari kesuksean film ini. Diungkapkan oleh Steven Spielberg dan penulis buku Jaws, mereka ada penyesalan juga dengan karya mereka ini karena membuat banyak orang yang beramai-ramai berusaha menangkap ikan hiu putih besar alias great white shark. Populasi ikan tersebut berkurang, akibat banyak yang memburunya.

Rekomendasi

Film ini saya rekomendasikan untuk ditonton kalau lagi mencari film suspense thriller dan ingin ikut merasakan keseruan menghadapi ikan hiu di laut lepas. Tetapi jangan malah ikut-ikutan memburu ikan hiu ya, biar cerita ini hanya berupa film saja.

Yuklah, langsung tonton di prime video kalau sudah ikut penasaran.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply