Isi tulisan ini
Setelah membaca 18 tulisan (selain tulisan saya tentang Alasan beberapa mamah tidak minum kopi) Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog dengan tema Mamah dan Kopi, saya jadi menemukan berbagai hal menarik yang berisi fakta tentang kopi. Tapi yang lebih menarik lagi adalah mengamati gaya menulis dari teman-teman MGN baik yang minum kopi maupun yang tidak minum kopi.
Walaupun topiknya sama, tapi seperti disebutkan salah satu mamah: “Ada 1001 cerita yang bisa diceritakan tentang Mamah dan Kopi ini, pokoknya gak kalah deh dengan Kisah 1001 Arabian Night”.
Secara garis besar, pendekatan yang dilakukan oleh Mamah Gajah ketika ada tantangan akan saya bagi sebagai berikut:
Mamah yang Suka Minum Kopi
Untuk para pecinta kopi, sudah tentu akan banyak menceritakan tentang pertemuan pertama dengan kopi. Ada yang mencoba sekali langsung suka, ada juga yang awalnya minum kopi karena terpaksa. Sebagian besar mamah yang minum kopi memulainya dengan kopi sasetan atau kopi tubruk karena melihat bapak di rumah minum kopi setiap hari.
Sebagian besar minum kopi karena berharap efek bugar melawan kantuk, akan tetapi hasillnya sih belakangan bisa menikmati kopi tanpa khawatir susah tidur. Malahan, minum kopi itu sudah seperti rutin untuk penyemangat kerja, baik kerja di luar ataupun kerjaan rumah tangga.
Mamah yang suka kopi banyak memberikan informasi mengenai jenis-jenis kopi, cara membuat kopi, variasi campuran kopi dan beberapa referensi tentang manfaat kopi. Semakin lama menjadi peminum kopi, memang menjadi semakin banyak dapat ilmu seputar kopi. Apalagi memang budaya ngopi ini sudah mengalami banyak pergeseran, dari sekedar minum kopi tubruk, sampai ngopi di warung kopi itu buat bekerja numpang koneksi internet. Ada banyak juga warung kopi alias cafe untuk foto-foto cantik.
Mamah yang memang suka kopi, umumnya lebih suka minum kopi di rumah. Karena minum kopi sebuah kegiatan yang rutin, tentu saja akan lebih ramah di kantong dengan membuat kopi sendiri. Beberapa menyeduh kopi dengan manual, ada juga yang menggunakan mesin kopi espresso dan atau nespresso. Minum kopi di kafe juga biasanya akan punya warung kopi favorit. Mencari warung kopinya juga nggak mau yang jauh-jauh dari rumah, yang penting rasanya oke dan harganya juga tidak terlalu mahal.
Umumnya, Mamah yang menyukai kopi ini, memiliki anggota keluarga yang minum kopi. Baik itu kopi instan maupun kopi tubruk jaman dulu. Ada yang suka kopi manis, ada yang suka kopi pahit. Kesimpulannya, Mamah yang minum kopi sudah mengatasi rasa pahit dengan rasa nyaman ketika mengkonsumsi kopi.
Mamah yang Tidak Minum Kopi
Kategori mamah tidak minum kopi ini bukan berarti mereka tidak suka kopi. Karena kategori ini bisa dibagi lagi menjadi:
Tidak minum kopi karena faktor kesehatan
Beberapa Mamah tidak minum kopi umumnya karena akan merasa jantung berdebar dan asam lambung yang naik sehabis minum kopi. Jadi, daripada nambah masalah, amannya ya tidak minum kopi. Walaupun aroma kopi sungguh menggoda, ya ditahan saja dan tidak ikutan minum kopi.
Walau demikian, para Mamah ini tetap suka menikmati aroma kopi ketika pak suami atau orang terdekatnya membuat kopi. Bisa jadi mereka juga sebenarnya penasaran ingin minum, apa daya lambung dan kesehatan tak mendukung. Ada yang nekat sih tetap menikmati minum kopi sesekali, walau akhirnya ya … harus menerima sedikit efek samping dari kenikmatan ngopi itu.
Tidak minum kopi karena tidak biasa
Ada lagi nih mamah yang biasa aja dengan kopi, mulai dari orang tua, dan pasangan tidak ada yang minum kopi. Sesekali mungkin ingin minum kopi, tapi kebanyakan tidak minum kopi karena memang mereka lebih suka minum yang lain. Di rumah biasanya tidak tersedia kopi, kalau ke warung kopi untuk bertemu teman ya memesan minum lain.
Hebatnya, para mamah yang tidak minum kopi ini, tulisannya unik-unik. Mereka bisa meramu tulisan yang lebih menarik untuk dibaca oleh para penikmat kopi. Misalnya saja ada mamah yang tidak minum kopi tapi suka kue dengan aroma kopi, malah bela-belain masak kue pagi sekali demi melengkapi tulisan dengan foto kue tiramisu.
Tidak minum kopi, maka menulis fiksi
Kategori ini sering terlihat menjadi jurus andalan beberapa Mamah mengikuti Tantangan Blogging MGN terutama sejak ada kegiatan tantangan yang mengajak para Mamah menulis fiksi. Semangat para Mamah yang tidak minum kopi tapi ingin berpartisipasi menulis tantangan ngeblog MGN ini patut diacungi jempol. Ceritanya mulai dari drama keluarga, cerita horor sampai dengan cerita yang terjadi di suatu masa di masa depan.
Gaya menulis Mamah MGN
Kalau saya simpulkan, gaya menulis mamah di MGN ini umumnya suka bercerita. Ceritanya ada yang berdasarkan pengalaman, banyak juga yang membuat pengalaman dengan bungkus fiksi. Tapi apapun ceritanya, akan ada juga informasi yang unik dan bukan seperti paparan ilmiah ataupun hasil penelitian semata. Membaca tulisan tentang kopi kali ini, membuat saya berkali-kali ingin ke dapur untuk membuat kopi lagi, atau juga ingin memesan kue tiramisu. Tapi semoga aroma bubuk kopi nggak bikin malah teringat dengan cerita horornya saja, hehehe.
Saya sengaja tidak memberikan backlink ke tulisan yang saya sebutkan. Karena saya ingin mengajak pembaca blog saya ikut voting memilih tulisan favorit yang mengikuti Tantangan MGN bulan Oktober ini. Yuk langsung voting di link berikut ini. Votingnya hanya dibuka sampai hari Selasa, 25 Oktober 2022 pukul 23.59. Kalau bingung, boleh pilih saya kok, hahaha….
Leave a Reply