satria dewa gatotkaca

Spoiler dan kesan menonton film Indonesia: Satria Dewa Gatotkaca

Akhir pekan ini, saya dan suami melihat trailer film Satria Dewa Gatotkaca di Netflix. Kami langsung memutuskan untuk menontonnya. Film ini kabarnya sempat tertunda karena masalah teknis dan biaya. Ambisinya ingin menciptakan pahlawan super asli Indonesia yang tidak kalah dengan pahlawan super yang sudah dikenal dunia di mulai dengan tokoh Gatotkaca.

Trailer Satria Dewa Gatotkaca (Satria Dewa Studio)

Melihat tagline #inijagoankita tentu saja membuat rasa bangga cerita Gatotkaca dijadikan cerita pahlawan super yang modern. Bisa dibilang saya menonton dengan harapan yang cukup tinggi. Tulisan ini bukan review, bukan pula kritik, tapi berupa kesan/unek-unek yang saya rasakan ketika menonton film ini. Untuk yang belum menonton dan tidak ingin kena spoiler, mungkin lebih baik tidak meneruskan membaca tulisan ini. Untuk yang sedang mempertimbangkan akan menonton atau tidak tapi tidak keberatan spoiler, yuk lanjutkan membaca.

Tentang film Satria Dewa Gatotkaca

Poster Satria Dewa Gatotkaca

Film Satria Dewa Gatotkaca ini masuk ke Bioskop sejak 9 Juni 2022. Saya tidak menyangka kalau film ini bisa dengan cepat masuk ke Netflix. Seandainya saya di Indonesia, saya kemungkinan akan menonton film ini di bioskop.

Nama Hanung Bramantyo dan gambaran kostum tokoh Gatotkaca yang ditunjukkan di poster, menjadi daya jual dari film ini. Saya tidak mengenali nama para pemerannya, walaupun konon kabarnya Yayan Ruhian dan Cecep-Arif Rahman, 2 bintang laga Indonesia yang sudah duluan main film Hollywood, juga ikut membintangi film pahlawan super asli Indonesia ini.

Para pemain Satria Dewa Gatotkaca
Para pemain Satria Dewa Gatotkaca

Eh, setelah dilihat lagi, saya ingat yang jadi Bu Mripat. Yati Surachman ini seorang bintang film senior. Sisanya saya belum pernah melhiat aktingnya. Secara keseluruhan sih saya melihat akting mereka cukup bagus. Saya paling suka dengan kehadiran tokoh Gege dan Quinn (diperankan oleh Zsa Zsa Utari). Sayangnya tokoh Quinn tidak ada fotonya di sini.

Hal yang menarik dari film Satria Dewa Gatotkaca

Hal paling menarik dari film ini tentu saja penggambaran modern tentang mengembalikan tokoh Gatotkaca ke masa sekarang. Dengan menceritakan bagaimana awal mulanya tokoh pahlawan super ini menemukan kekuatannya, tentunya akan menjadi harapan akan ada kelanjutannya di dunia pahlawan super Indonesia.

Penamaan tempat dan tokoh dalam film ini menggunakan nama yang biasanya ada dalam cerita wayang. Jalan ceritanya tentu saja sudah diadaptasi dan tidak sama dengan cerita wayang. Buat saya sih ide awal dari film ini sangat menjanjikan. Tokoh utamanya juga bisa membaca tulisan aksara jawa, dan seperti sudah dipersiapkan oleh ibunya, sehingga dari kecil dia sudah belajar bela diri, selain belajar tulisan jawa ini.

Spesial efek yang digunakan dalam film ini juga cukup menarik dari awal. Gak kalah deh dengan film pahlawan super Hollywood. Aksi kejar-kejaran, perkelahian, ataupun pertarungan dengan ilmu tenaga dalam juga masih cukup bisa dinikmati.

Tokoh Gege dan Quinn membuat film ini terasa lebih hidup. Mereka memberi sentuhan komedi dari film yang secara keseluruhan terasa serius. Quinn adalah sahabat dari Agni, tokoh utama wanita dari film ini. Dan Gege adalah seorang anak yang ahli komputer dan menjadi seperti tokoh dibalik layar yang akan membantu pahlawan super dan sidekicknya.

Hal yang mengganjal dari film Satria Dewa Gatotkaca

Sebenarnya saya tidak ingin menuliskan bagian ini. Saya ingin memuji habis-habisan film yang menghabiskan biaya antara 20 – 24 miliar rupiah. Mungkin ini terasa besar, tapi ya masih sedikit kalau mau dibandingkan dengan film India RRR yang menghabiskan biaya hampir 1 trilyun rupiah. Secara spesial efek, dengan biaya 24 milyar, film Gatotkaca ini sudah cukup keren loh!

Tetapi, sayangnya ceritanya terasa banyak bagian yang terasa bolong-bolong. Misalnya saja nih:

Yuda dan Agni bertemu di rumah Erlangga. Dari sana mereka mendapatkan petunjuk untuk pergi ke sebuah kafe. Scene berikutnya ditunjukkan selain Yuda dan Agni, ada Quinn juga di kafe tersebut. Kehadiran Quinn ini saya asumsikan karena Agni minta tolong ditemani biar tidak berdua saja dengan Yuda.

Bagian berikutnya, Yuda dan Agni pergi dari kafe tersebut dan tiba-tiba saja mereka dikejar-kejar oleh sekelompok preman yang berteriak memanggil mereka. Bagian ini sempat terhenti sejenak karena ada ibu yang ingin menyelamatkan sapu lidi yang katanya harganya mahal. Saya bingung kenapa mereka langsung kejar-kejaran tanpa ada penjelasan. Yuda dan Agni tidak berhenti bertanya kenapa dikejar, atau setidaknya kenapa tidak ada dialog dulu dan langsung kejar-kejaran saja?

Penjelasan tentang adanya perang Pandawa dan Kurawa diberikan oleh Dananjaya dan Gege yang selama ini bekerjasama dengan Erlangga yang membuat proyek sebagai Pandawa untuk menghentikan Kurawa. Selain itu juga ditambahkan oleh ayah Agni, seorang yang juga sudah belajar banyak tentang gen Pandawa dan Kurawa.

Setelah penonton dibawa dengan berbagai pertanyaan mulai dari: kenapa ayahnya Yuda pergi meninggalkannya dan ibunya? Lalu pertanyaan siapakah sebenarnya penjahatnya? Dan beberapa pertarungan antara Pandawa dan Kurawa. Lalu penonton diberi twist yang ternyata tidak semua Kurawa itu jahat dan tidak semua Pandawa itu baik.

Yang juga agak membingungkan adalah, ketika Agni dan Danan baru saja diberitahu kalau mereka memiliki benda pusaka juga, dan saat itu mereka ditembak oleh pasukan Kurawa, kan jadinya benda pusakanya terasa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan brajamusti, benda pusaka Yuda.

Apalagi ternyata ayah Agni adalah Pandawa yang sudah mengabdi pada Aswatama (bos nya Kurawa). Terus ujug-ujug, ayah Yuda, Pandega yang selama bertahun-tahun menghilang, muncul di rumah Agni. Konon kabarnya Pandega sahabatan dengan ayahnya Agni. Aduh tambah rumit karena tau siapa yang membunuh ibunya Yuda.

Bagian yang juga agak aneh juga, Danan bilang dia tidak percaya dengan benda pusaka, padahal dia termasuk yang senang banget ketika melihat Yuda berhasil menemukan cara berubah menjadi Gatotkaca. Kok bisa-bisanya masih tidak percaya dengan kekuatan benda pusaka?

Ah, daripada saya semakin spoiler dan yang baca juga malah jadi ikut bingung, sebaiknya tulisannya saya cukupkan dulu. Harapannya sih, semoga kalau ada tokoh pahlawan super berikutnya dari Satria Dewa Universe, ceritanya bisa lebih mengalir dan tidak membingungkan lagi.


Posted

in

,

by

Comments

One response to “Spoiler dan kesan menonton film Indonesia: Satria Dewa Gatotkaca”

  1. […] Pasti lebih seru melihat visual pertempuran yang disajikan. Jangan bandingkan dengan jagoan lokal Satria Dewa Gatotkaca ya, […]

Leave a Reply