Isi tulisan ini
Dibandingkan buku fiksi, saya lebih suka membaca buku-buku self-help. Tapi, sebelum saya suka membaca buku self-help, ada masa di mana saya membenci segala teori di buku yang katanya membantu kita memperbaiki diri.
Apa pasal saya membenci buku-buku yang tak bersalah itu? Karena setiap kali membacanya saya merasa dihakimi. Saya selalu merasa kesal karena walaupun saya tahu apa yang dituliskan di buku itu benar, tapi saya tidak bisa melakukannya.
Hampir semua buku self-help itu isinya sama. Selalu bilang kamu bisa asal kamu usaha. Kamu harus bisa kalau mau sukses. Dan saya tidak suka dengan fakta kalau menasihati orang mungkin mudah, tapi kenapa melakukannya sulit buat saya.
Lalu, saya bertemu dengan komunitas Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Saya ditantang untuk konsisten menulis, setidaknya 10 kali sebulan. Akhirnya, untuk mencari topik tulisan, saya mulai menuliskan resensi buku-buku yang saya baca.
Saya akan menuliskan pelajaran berharga dari berbagai buku yang saya baca dan tuliskan reviewnya. Buku yang saya review dengan tujuan awal demi setoran tulisan, tapi ternyata tanpa saya sadari jadi saya aplikasikan.
Buku-buku Austin Kleon
Alasan terbesar yang membuat sebuah buku itu bagus karena kita membacanya pada saat yang tepat.
Alain de Botton
Di tahun 2020, salah seorang anggota KLIP mengenalkan buku Austin Kleon. Bukunya singkat dan cara berceritanya menarik. Isi bukunya banyak ilustrasi dan bisa dibaca dengan cepat (apalagi untuk saya yang masih kurang komitmen membaca buku).
Buku yang dikenalkan berjudul Keep Going tergolong self-help dan sebenarnya banyak mengutip dari berbagai tulisan orang lain. Tapi, selain tulisan orang lain, Austin Kleon juga memberi poin-poin yang bisa dilakukan.
Saat itu, saya baru saja menyelesaikan tantangan KLIP 2019 dan mulai merasa jenuh menulis. Lalu ketika membaca judul buku Keep Going, saya mencoba mencari tau siapa tahu di buku itu ada jawaban yang saya cari.
Saya membaca buku Austin Kleon dimulai dengan Keep Going, lalu mundur ke Steal Like an Artist dan maju lagi ke Show Your Work. Saya menuliskan review dari ke-3 buku itu di blog saya.
Setelah beberapa waktu, setiap ada yang ngomongin Austin Kleon, saya akan mencari tulisan saya tentang buku-buku dari Austin Kleon yang pernah saya review (kalau membaca ulang waktunya lebih banyak soalnya). Dan saya baru menyadari, kalau buku-buku Austin Kleon itu sudah menjadi buku yang memotivasi saya untuk tetap berkarya.
Seperti kutipan yang saya jadikan gambar utama di tulisan ini, buku itu bagus kalau kita membacanya pada saat yang tepat. Sebelumnya, setiap baca buku self-help, saya merasa dihakimi karena saya belum siap untuk mengaplikasikan teori yang ada. Tapi ceritanya berbeda ketika ada kebutuhan untuk menantang diri sendiri.
Oh ya, sampai akhir tahun 2020, saya berhasil menyelesaikan tantangan konsisten KLIP dengan menulis hampir setiap hari dan mendapat badge emas semua (pokoknya ini pencapaian tertinggi deh).
Teori dan Aplikasinya
Saya tidak bisa ingat di luar kepala di buku mana tepatnya setiap poin ini disebutkan, tapi kalau membaca lagi dari yang saya tulis, saya baru menyadari kenapa sekarang saya mau untuk:
- menerapkan prinsip lakukan saja walaupun tidak sempurna (berani salah)
- memiliki komunitas yang berisi orang-orang produktif dan memiliki kesukaan yang sama dengan saya
- mau berkontribusi dan berbagi walaupun hasilnya tidak secanggih hasil orang-orang yang profesional alias masih amatiran
- punya daftar hal yang ingin kita lakukan
- kerjakan yang kita suka, kalau tak suka jangan memaksakan diri
- berkarya untuk diri sendiri dan bukan untuk orang lain
- dan tentu saja terus berkarya dan menikmati kegiatan berkarya itu sendiri
Buku Austin Kleon saya baca di awal tahun 2020, di bulan April saya membentuk WhatsApp grup drakor dan literasi bersama teman-teman yang saya kenal di KLIP. Grup itu saya bentuk karena yang lain pada malu-malu padahal mau (ini prinsip miliki komunitas).
Bulan Oktober 2020, grup whatsapp drakor dan literasi meluncurkan situs drakorclass.com dan dengan cepat berkembang dilengkapi dengan sosial media, youtube dan podcastnya. Semua dimulai dengan prinsip lakukan saja walau tidak sempurna dan berani menjadi amatir.
Di awal tahun 2021 saya memutuskan belajar Canva (walaupun saya merasa Canva itu sulit dan saya tidak punya jiwa seni). Saya menerapkan untuk berani salah dan lakukan saja selama suka. Tujuan awal sih untuk ikutan membantu mengisi media sosial komunitas Drakor Class. Dan ternyata walau saya tetap merasa tidak ahli dalam mendesain, tapi ada progres dalam menggunakan Canva.
Dari komunitas belajar Canva, saya belajar Kinemaster. Demikianlah komunitas yang produktif membawa saya juga ikut produktif. Sekarang ini saya menggunakan Canva dan Kinemaster bukan untuk komunitas saja, tapi juga untuk sesekali mengisi blog dan media sosial pribadi. Secara tidak langsung, saya juga belajar tentang dunia media sosial.
Komunitas Drakorclass juga menjadi tempat saya belajar mengikuti aturan ngeblog yang lebih baik. Selain itu saya belajar podcast, edit podcast, berbicara secara live dengan livestream dari Zoom. Saya juga jadi belajar mengoperasikan Streamyard untuk siaran langsung.
Semua hal dimulai dari punya komunitas yang memiliki kesukaan yang sama, dan dilakukan dengan rasa suka. Kalau saya tidak suka, saya akan berhenti sejenak dan memilih hal lain yang saya suka untuk saya lakukan.
Penutup
Buku self-help itu memang cuma teori. Membaca buku dan melakukannya itu 2 hal yang berbeda. Tapi, walaupun saya bukan dengan sengaja mengikuti apa yang dikatakan Austin Kleon, ternyata membaca bukunya membuat saya tergugah dan mengikuti tips-tips yang dia berikan.
Ada banyak pelajaran berharga dari berbagai buku. Tapi, biasanya buat saya, seperti kata Alain de Botton, membaca buku itu hanya akan berhasil ketika saya membutuhkan informasi yang didalamnya alias pada saat yang tepat. Kalau saya tidak butuh, biasanya proses membacanya akan terhenti atau tidak maju-maju.
Seperti juga kata Yoo Ja Sung di Kdrama Monthly Magazine Home “Semua jawaban atas pertanyaan hidup ada di dalam buku”. Tapi tentunya, kita perlu menemukan buku yang tepat supaya mendapat jawabannya.
Kalau kamu punya buku-buku menarik yang memberi pelajaran berharga seperti halnya tema tantangan menulis KLIP kali ini, yuk berbagi di kolom komentar.
Leave a Reply