Isi tulisan ini
Bulan Juli sampai Agustus 2022 yang baru lalu, setelah 3 tahun tidak bisa pulang karena terhalang pandemi, akhirnya kami mudik juga. Salah satu pengalaman yang cukup berkesan selama mudik kemarin adalah, dengan adanya berbagai marketplace dan layanan antar barang, kami bisa belanja berbagai hal tanpa harus keluar rumah. Tentunya saya harus menginstal berbagai aplikasi karena tidak ada 1 aplikasi yang memberikan layanan terlengkap.
Walaupun biasanya wanita itu identik dengan belanja, saya bukan orang yang suka pergi ke mall untuk cuci mata, bukan pula orang yang suka berlama-lama memilih barang yang ada di toko ataupun marketplace. Tapi seperti ibu-ibu lainnya, belanja itu hal yang perlu dilakukan. Sebenarnya di Thailand pun saya sudah belanja grocery secara online menggunakan aplikasi sejak tahun 2015. Tapi belakangan saya lebih sering belanja ke Makro karena ada beberapa benda yang tidak tersedia di toko yang menyediakan layanan antar tersebut.
Di tulisan kali ini, saya akan menuliskan berbagai aplikasi yang bertambah di ponsel saya untuk memudahkan belanja selama di Indonesia terutama belanja online. Oh ya, sebagai disclaimer, tulisan ini tidak sedang mengiklankan layanan tertentu dan hanya berbagi pengalaman saja. Yuklah langsung saja kita bahas apa saja aplikasi yang saya gunakan selama mudik kemarin.
Mobile banking dan e-wallet
Untuk belanja, tentu saja butuh alat pembayaran. Kalau belanja ke pasar tradisional, ya kita bawa uang cash, kalau belanja ke mall kita bisa punya lebih banyak pilihan membayar, mulai dari cash sampai berbagai aplikasi e-wallet dan mobile banking. Intinya sih harus ada uangnya buat membayar ya.
Untuk berbelanja online, memang ada sih layanan COD alias Cash On Delivery, ada juga layanan pakai kartu kredit. Tapi hari gini, paling gampang ya bayar pakai e-wallet. Dan e-wallet ini tentu saja harus diisi.
Saya sudah pernah menuliskan tentang membuka rekening BCA secara online, dan saya juga pernah membuka rekening Jenius secara online. Dari rekening BCA dan Jenius saya bisa mengisi e-wallet yang saya butuhkan seperti Ovo untuk aplikasi Grab dan Gopay untuk aplikasi Gojek. Akan tetapi kalau dari BCA, pengisian saldo akan dikenakan biaya admin, selain itu menunya kurang praktis. Saya memlih menambah saldo e-wallet dari Jenius yang tidak dikenakan biaya.
Kebanyakan bank besar di Indonesia saat ini sudah memiliki aplikasi mobile banking, bahkan ada sistem pembayaran QRIS yang sekarang sudah bisa dipakai di Thailand dan beberapa negara tetangga. Karenanya pastikan saja menginstal aplikasinya di ponsel. Pasti akan sangat berguna untuk mempermudah pembayaran ketika belanja. Dari pengalaman kemarin, terkadang ada tempat yang tidak melayani pembayaran cash, dan hanya menerima pembayaran dengan e-wallet tertentu.
Oh ya, saya juga menambah satu rekening bank digital selama di Indonesia yaitu SeaBank. Membukanya secara online dan hanya butuh KTP dan nomor ponsel. Dibandingkan pengalaman buka 2 rekening sebelumnya, membuka rekening SeaBank ini jauh lebih cepat dan form isiannya tidak terlalu banyak.
Saya membuka rekening SeaBank alasannya karena disuruh pak suami hahaha…. SeaBank ini tidak ada biaya admin seperti bank lain, selain itu suku bunga tabungannya sampai 6 persen setahun dan bunganya dihitung setiap hari, eh tapi bunganya bakal berubah sewaktu-waktu mengikuti kebijakan bank. Untuk transfer ke bank lain ataupun mengisi e-wallet dari SeaBank ini tidak dikenakan biaya sampai dengan 100 transaksi per bulan.
Selain semua alasan tersebut, saat ini sedang ada promosi mendapat bonus langsung 10 ribu rupiah kalau saya mengisi rekening minimal 100.000 selama 3 hari (karena dapat referal dari pak suami). Siapa tau ada yang mau dapat juga, bisa coba buka rekening SeaBank dan masukkan nomor referal saya: LACAQ2 hehehe. Nanti kalau kalian bagikan nomor referal, sebagai yang ngajakin malah dapat 25.000 rupiah. Lumayan kan! Promosinya hanya sampai 30 September ini.
Layanan Taksi Online dan Pengantaran Makanan
Sejak terakhir mudik, saya tahu ada 2 layanan taksi online dan pengantaran makanan di Indonesia: Gojek dan Grab. Saya menginstal Gojek dan Grab sekaligus karena ketika memesan taksi, terkadang salah satu layanan lama mendapatkan supir. Sebenarnya saya diberitahu layanan baru taksi online InDriver yang tarifnya bisa lebih murah dari Gojek dan Grab. Tapi saya tidak mencoba layanan InDriver, jadi tidak bisa cerita banyak.
Untuk memesan makanan juga sama saja, saya memanfaatkan Gofood dari Gojek dan Grabfood dari Grab. Namanya lagi liburan, hampir setiap hari salah satu dari aplikasi ini pasti kami gunakan. Terkadang sampai lupa, memesan makanan terakhir itu pakai aplikasi yang mana, hehehe.
Aplikasi Marketplace
Setelah yakin punya metode pembayarannya, berikutnya tentu harus menambahkan aplikasi belanjanya. Dari berbagai aplikasi yang ada, saya hanya menambahkan Shopee saja. Lazada dan Tokopedia juga ada, tapi tidak saya gunakan sama sekali.
Di Shopee saya membeli berbagai hal, mulai dari baju tidur anak-anak, buku untuk dibawa pulang ke Thailand, dan beberapa benda kecil-kecil yang dibutuhkan selama di Indonesia. Yang cukup menarik adalah, karena saya menggunakan akun Shopee pak suami di ponsel saya, saya bisa memasukkan saja benda-benda yang ingin dibeli ke keranjang, lalu pak suami yang akan menyelesaian pembayaran. Walaupun sudah ada dana di dompet sendiri, tentu lebih menyenangkan kalau pak suami yang bayarin kan, hahaha.
Oh ya selain layanan Shopee, saya juga sempat memanfaatkan layanan GoMart dari Gojek untuk belanja grocery dari minimarket terdekat. Dengan jumlah belanja tertentu saya bisa mendapatkan bebas ongkos kirim. Buat yang mager seperti saya, tentu saja pilihan ini lumayan banget memfasilitasi kemageran walau tak sering-sering.
Pengiriman barang yang dijemput ke rumah
Sejak ada banyak sekali marketplace di Indonesia, sepertinya jasa pengiriman barang juga bertambah banyak dan bukan lagi hanya TIKI JNE. Selama di Jakarta saya jadi berkenalan dengan berbagai cara mengirim barang.
Gosend dari gojek dimanfaatkan oleh kakak saya untuk mengirimkan rendang yang dia masak hari itu. Kebetulan saya belum bisa ke rumah kakak saya dan dia juga masih banyak urusan di hari itu. Perjalanan rendang dari area Taman Mini ke Depok pun dibantu dengan jasa antar Gosend dengan metode pengiriman hari yang sama.
Saya juga meginstal aplikasi Lion Parcel untuk mengirimkan paket dari Depok ke Cikarang. Lumayan loh, ketika membuka akun pertama kali saya langsung dapat point 10.000 yang bisa digunakan untuk setengah dari biaya pengiriman paket pertama kali, malahan masih ada sisanya tuh poin (yang sayangnya tidak bisa diuangkan dan hangus kalau tidak dipakai lebih dari 30 hari). Kalau menggunakan jasa JNE mungkin jarak yang sedemikan jauh bisa menghabiskan 3 kali lipat daripada yang saya keluarkan (terutama karena ada point waktu buka akun).
Seperti saya sebutkan, sebenarnya jasa kirim barang ini lebih dibutuhkan kalau kita yang berjualan ya, bukan berbelanja. Tapi ya siapa tau kalau belanjanya dari teman dan tidak buru-buru, kita bisa nego jasa pengirimannya menggunakan kurir yang murah seperti Lion Parcel ini. Selain Lion Parcel, ada juga jasa kurir Sicepat, nah yang ini saya belum coba gunakan, karena ketika saya cek untuk tujuan yang saya butuhkan lebih mahal dari Lion Parcel.
Penutup
Selain aplikasi untuk belanja yang saya sebutkan di atas, ada beberapa aplikasi lain yang bertambah selama di Indonesia. Saya sampai berpikir, ada begini banyak aplikasi pantas saja banyak teman mengeluhkan ponselnya sudah penuh dengan aplikasi.
Tapi satu lagi yang saya perhatikan, ada beberapa layanan yang akan menghubungi atau mengirimkan kode melalui WhatsApp dan bukan SMS. Jadi sepertinya, di Indonesia kita harus memastikan menginstal WhatsApp untuk nomor telepon yang kita gunakan.
Kira-kira aplikasi mana yang kamu juga gunakan di Indonesia untuk berbelanja? Ada rekomendasi aplikasi lainnya?
Tulisan ini untuk meramaikan “Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog” bulan September 2022 dengan tema Mamah dan Dunia Belanja.
Leave a Reply