sunday story

Membaca Film Pendek “Sunday Story”

Tulisan kali ini masih kelanjutan dari tulisan sebelumnya. Tepatnya di tulisan ini saya akan mengerjakan tugas yang diberikan untuk membaca film pendek berjudul Cerita di hari Minggu (yang seharusnya dikerjakan di Google Jam Board).

Setelah membaca penjelasan materi membaca film di sesi ke-2 Voila dengan identifikasi konten, menyimpulkan konsep dan menafsir konteks dari materi Voila 2021, siapa yang jadi bingung seperti saya?

Hehehe.. Sebenarnya sih, apa yang dilakukan di akhir sesi pertama juga kurang lebih sama dengan yang dijelaskan di minggu ke-2. Tapi bedanya, di sesi ke-2, peserta diberikan mikroskop untuk melihat lebih detail.

Jadi katanya, kita harus menjalani semua tahapan melepaskan lapisan bawang biar ada dasarnya ketika mempunyai argumen terhadap respon terhadap film.

Kembali ke Materi Membaca Film Sesi Pertama

Setelah saya baca-berulang-ulang antara materi sesi pertama dan kedua, saya melihat kalau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di materi membaca film sesi pertama intinya sama dengan materi di sesi ke-2.

Dari pertanyaan yang diajukan, jawaban dari 2 pertanyaan pertama kurang lebih menggambarkan konten dari film yang kita baca,

  • Apa saja yang terjadi, terlihat (visual) dan terdengar (audio) di filmnya?
  • Apa yang ditawarkan film? Apa gagasan yang Anda tangkap?

Dari 2 pertanyaan ini, kita bisa menyimpulkan plot dan style

Lalu 2 pertanyaan berikutnya menjawab konsep dari film

  • Bagaimana perasaanya setelah menonton?
  • Mana yang paling bikin berkesan?

Dari 2 pertanyaan ini, kita bisa menyimpulkan tema/isu/topik, intensi dan keberpihakan.

Dan pertanyaan terakhir menjawab penafsiran konteks

  • Apa hal yang baru disadari sekarang? Bagaimana posisi Anda.

Atau dengan kata lain untuk menentukan respon.

Membaca Film ‘Sunday Story”

Saya tidak menemukan alasan kenapa saya perlu melakukan membaca film dengan metode yang diajarkan di sesi ke-2 ini, karena saya merasa cukup dengan metode yang didapatkan di sesi pertama. Salut buat teman-teman di kelas yang cukup rajin mengerjakan tugas dengan membedah shot demi shot dari film pendek.

Alasan lainnya adalah karena saya pikir tujuan saya mengikuti workshop ini bukan untuk menjadi penulis naskah ataupun menjadi pembuat film. Kembali ke motivasi awal saya ikut workshop ini: melihat film sebagai tawaran gagasan dengan bungkus audio dan visual serta dapat merespon film secara kritis dan personal.

Intinya, saya dapat ilmu banyak di workshop ini, lebih dari yang dibutuhkan. Tapi untuk mengerjakan tugasnya, saya rasa akan saya lakukan dengan versi sesi pertama saja (sesuai dengan kebutuhan saya). Saya akan tetap kritis dan personal pastinya, hehehe.

Film Pendek Sunday Story dari Fourcolours Film

Identifikasi Konten

Saya akan mengidentifikasi konten dengan mencoba menjawab 2 pertanyaan berikut:

  • Apa saja yang terjadi, terlihat (visual) dan terdengar (audio) di filmnya?
  • Apa yang ditawarkan film? Apa gagasan yang Anda tangkap?
  • Film Pendek ini berusaha menggambarkan seorang istri yang terlihat kesal dengan suaminya. Di pagi hari dia sibuk menyiapkan anak ke sekolah, tapi suaminya tidak perduli dan memilih tetap tidur walau diguyur air sekalipun.

    Shot pembuka Sunday Story

    Shot pembuka suaminya terlihat tidur di kamar dengan pakaian yang tergantung di dinding. Suara latar belakang si ibu bertanya ke anaknya tentang cita-citanya kalau mau besar nanti jadi apa. Cerita berjalan maju ketika si ibu menyuruh anak lelakinya yang besar mandi, tapi anak itu memilih pergi mancing.

    Si ibu mengantarkan anak perempuannya ke sekolah, tapi mendapati sekolah tutup. Sementara si bapak di rumah akhirnya bangun setelah diguyur air seember oleh istrinya dan bikin kasur basah. Si bapak ditunjukkan minum kopi dan merokok.

    Ketika anak perempuannya (yang sepertinya tidak menyadari juga kalau hari itu adalah hari libur) pulang, si bapak hanya bertanya: ibunya ada di mana. Si ibu datang masuk rumah menyusul anak perempuannya tanpa berkata apa-apa ke suaminya, tapi bisa terlihat wajahnya makin kesal.

    Suaminya bergerak ke dapur, merapihkan meja makan dan berinisiatif mencuci piring. Istrinya masih dengan wajah kesal ikut mencuci piring. Sepertinya dalam hatinya ibu itu sebenarnya menyesal telah kesal pagi-pagi ke suaminya. Kalau saya boleh menambahkan, akhirnya si ibu nambah kerjaan harus menjemur kasur.

    Kesimpulannya:

    • Plot: Cerita berjalan maju di sebuah rumah di minggu pagi, dengan seorang istri yang kesal ke suaminya.
    • Style: Kamera dan suara mengikuti si ibu. Mulai dari bertanya ke anak perempuannya sampai terakhir si ibu membantu cuci piring.

    Konsep

    Saya akan mencoba menyimpulkan konsep dengan menjawab 2 pertanyaan berikut:

  • Bagaimana perasaanya setelah menonton?
  • Mana yang paling bikin berkesan?
  • Konten yang menjadi kunci adalah si ayah yang tidur dan si ibu yang terlalu sibuk sampai lupa kalau itu hari Minggu. Kalau dari plot nya saya melihat isunya di sini adalah kesibukan si ibu dibumbui kekesalan hati sampai lupa kalau itu hari Minggu dan hari libur.

    Sudut pandang film ini memposisiskan si ibu kesal dan ayah yang diam saja dan tidak mengingatkan istrinya kalau itu hari Minggu.

    Intensi dari film ini kalau buat saya sih refleksi buat saya sebagai istri biar jangan cuma kesal. Tapi tentunya saya juga berharap si suami lebih banyak bersuara juga. Seandainya suaminya ketika dibangunkan sudah bilang: “Ini hari Minggu, aku mau bangun siang”, mungkin si ibu tidak harus bertambah kesal dan semua akan baik-baik saja.

    Gagasan dari film ini menyadarkan supaya jadi istri jangan gampang kesal dan sebagai suami ada baiknya juga mengingatkan istri kalau terlihat istrinya terlalu sibuk sampai lupa hari.

    Perasaan saya setelah menonton film ini tentu saja merasa si ibu tidak seharusnya kesal dan si bapak juga perlu lebih berkomunikasi. Yang paling berkesan ketika si ibu diam saja pulang dari sekolah karena malu sudah salah hari, padahal suaminya sudah cukup baik membantu cuci piring. Seharusnya si ibu minta maaf di situ sama suaminya!

    Konteks

  • Apa hal yang baru disadari sekarang? Bagaimana posisi Anda.
  • Kalau saya diminta menyimpulkan film ini, kejadian ini bisa terjadi karena tidak adanya komunikasi yang baik di dalam keluarga. Seorang istri tidak perlu mengguyur air ke kasur. Si bapak juga ya jangan diam saja, apalah susahnya mengingatkan istri kalau itu hari Minggu, waktunya beristirahat.

    Bukan hanya antara si ibu dan si bapak, saya juga heran kenapa anaknya seperti tidak mau mengingatkan ibunya kalau itu hari minggu. Saya heran, kenapa anaknya yang perempuan juga tidak menyadari kalau hari itu adalah hari Minggu. Lalu, kenapa si ibu membiarkan saja anak lelakinya yang lebih besar malah kabur dan tidak ke sekolah?

    Bagian konteks ini saya masih agak kurang paham tapi bisa jadi masih banyak pasangan yang tidak menyadari kalau komunikasi adalah kunci.

    Penutup

    Saya tahu tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh penyelenggara workshop VOILA. Saya masih harus terus berlatih lagi untuk bisa merespon film secara kritis dan personal untuk bisa memilih tontonan yang baik untuk keluarga.

    Walau tidak mengerjakan tugas di jamboard, saya tak sabar menantikan materi untuk merespon film. Semoga materinya bisa lebih mudah dicerna untuk penikmat film dan bukan pembuat flm seperti saya.


    Posted

    in

    ,

    by

    Comments

    One response to “Membaca Film Pendek “Sunday Story””

    Leave a Reply