Isi tulisan ini
Adakah yang seperti saya, pernah bertanya-tanya, sebenarnya apa bedanya perataan kiri (left justified) dan perataan kiri kanan (justified) pada paragraf ketika menulis blog.
Apakah kalian punya kebiasaan untuk selalu rata kiri atau rata kiri dan kanan? Sebenarnya tidak ada yang salah atau benar, semua kembali ke selera dan masalah nyaman terlihat di mata.
Dulu, setiap menulis dokumen laporan, saya akan menggunakan rata kiri kanan. Lalu kebiasaan ini terbawa ketika menulis blog. Baru belakangan ini saya mengganti kebiasaan menulis blog menggunakan rata kiri saja.
Di tulisan ini saya akan menuliskan alasan kenapa saya menggunakan rata kiri saja untuk tulisan di blog. Saya akan menunjukkan bagaimana sebuah tulisan terlihat kalau kita menggunakan rata kiri saja, atau rata kiri dan kanan.
Kenapa paragraf di blog sebaiknya rata kiri saja?
Paragraf ini akan menjadi contoh tulisan memakai rata kiri dan kanan sekaligus. Untuk tampilan di komputer, mungkin tidak akan terasa mengganggu. Tapi untuk tampilan di ponsel, ada kalanya terlihat bagian yang kosong di tengah-tengah paragraf.
Paragraf ini akan menjadi contoh tulisan memakai rata kiri saja. Harusnya saya memakai paragraf dengan kalimat yang sama supaya bisa dibandingkan. Tapi, saya akan menggunakan paragraf yang jumlah katanya hampir sama.
Berikut ini contoh yang saya ambil dari situs lain untuk bisa melihat lebih jelas lagi.
Supaya tidak ada yang kosong ditengah
Coba bandingkan paragaraf yang menggunakan warna latar berbeda di atas yang menggunakan rata kiri kanan dengan paragraf lainnya yang saya atur menggunakan rata kiri saja.
Apakah tulisan di paragraf tersebut terasa ada bagian yang kosong di tengah?
Format paragraf rata kiri dan kanan dilakukan oleh sistem dengan menambahkan ekstra spasi di antara kata supaya semua kata akan mulai dan berakhir pada titik yang sama.
Karenanya, terkadang di tengah-tengah bisa terlihat beberapa bagian yang terasa sekali kosongnya.
Mungkin akan ada yang bertanya-tanya, kenapa kalau terlihat kosong di tengah?
Ya coba aja membaca tulisan yang jarak antar katanya sangat jauh. Pasti jadi merasa melihat seperti gigi yang ompong gak sih?
Lebih enak dilihat
Untuk tulisan di blog, kita perlu membuat pembaca merasa nyaman untuk membaca tulisan kita supaya mereka meneruskan membaca tulisan kita.
Jangan sampai, karena melihat sekilas tulisan kita banyak gigi ompongnya, pembaca langsung memutuskan untuk tidak meneruskan membaca.
Tulisan dengan rata kiri saja juga membuat pembaca lebih nyaman dan rileks mengakhiri sebuah paragraf dan memulai paragraf baru.
Konon, tulisan dengan rata kiri saja juga terasa lebih hangat dan bersahabat, karena ketika melihat rata kiri kanan, ada perasaan terlalu formal dan kaku atau serius.
Kapan perataan kiri dan kanan dipakai?
Perataan kiri dan kanan biasanya digunakan untuk tulisan yang lebih formal seperti dokumen laporan (seperti waktu saya kuliah). Selain itu tentunya untuk buku, majalah dan tabloid.
Lalu, mungkin ada yang akan bertanya, kenapa tulisan di buku atau majalah tidak terlihat gigi ompong dibandingkan tulisan di blog?
Karena untuk format tulisan yang memakai rata kiri kanan, percetakan biasanya menggunakan tanda hubung (hyphenation).
Untuk produk yang dicetak, sebelum dicetak akan yang memeriksa atau menambahkan tanda hubung untuk memecah kata, supaya jarak antara 2 kata tidak terlalu jauh.
Hal ini tidak berlaku untuk tulisan blog yang kita tayangkan di website, karena tampilan website tidak selalu baku seperti tampilan cetak.
Tampilan website harus mengalir mengikuti ukuran layar (komputer, tablet atau ponsel). Kelakukan setiap browser juga belum tentu sama.
Pengguna browser juga bisa mengatur ukuran font di gawainya masing-masing dan kalau ukuran ini berubah, otomatis akan sulit mencari tau kata mana yang akan diberi tanda hubung.
Hal ini yang menyebabkan blog tidak menyediakan fitur hyphenation. Kalaupun ada fitur ini, biasanya untuk kata dalam bahasa Inggris. Setiap bahasa akan mempunyai aturan pemenggalan kata masing-masing.
Saya menemukan contoh yang bagus untuk melihat lebih jelas lagi perbedaan antara paragraf yang menggunakan rata kiri kanan dengan dan tanpa tanda hubung dari halaman ini. Coba perhatikan dari gambar di bawah ini.
Kamu pakai format mana?
Sebelum membaca tulisan ini, kamu pakai format yang mana untuk tulisan di blog?
Kira-kira akan berganti menjadi rata kiri saja seperti saya, atau akan mencari cara menggunakan tanda hubung supaya bisa tetap menggunakan rata kiri kanan?
Seperti saya sebutkan sebelumnya, sebenarnya tidak ada benar atau salah, ini hanya masalah kenyamanan mata melihatnya dan tergantung dengan jenis tulisan.
Saya juga jadi ingat dengan tulisan saya tentang format buku digital. Ada 2 format buku digital yaitu statis (pdf) dan dinamis (kindle, epub).
Untuk format buku digital statis, tentunya bisa menggunakan perataaan kiri kanan, tapi untuk buku digital dinamis, dengan alasan yang sama seperti tulisan di blog, saya rasa akan lebih nyaman membacanya kalau menggunakan perataan kiri saja.
Pembaca lebih suka melihat format teks yang mana nih?
Leave a Reply