poster sweet and sour

Tentang Sakit Hati di Film Sweet and Sour

Salah satu hobi saya adalah menonton film dan drama Korea. Sesekali saya akan menuliskan juga tentang film Korea di blog ini. Sesuai judul dari blog ini: catatan belajar dan hobi. saya mau membagikan sedikit catatan dari film “Sweet and Sour” yang saya tonton.

Jang Ki Yong memang sedang sibuk. Selain main drakor My Roommate is a Gumiho, filmnya “Sweet and Sour” tayang sejak 4 Juni 2021 di Netflix. Terus kabarnya, tak lama lagi drama bareng Song Hye Kyo yang berjudul “Now, We are Breaking Up” akan bisa disaksikan akhir tahun 2021 ini.

Seperti biasa, karena Netflix merekomendasikan film ini, saya pun memutuskan untuk menontonnya. Dari genrenya dan judulnya saja sudah bisa ketahuan endingnya, tapi saya tidak menduga kalau ada plot twist yang bikin film ini jadi menarik.

Tulisan kali ini bukan review film Sweet and Sour. Saya suka dengan plot twistnya, tapi saya terganggu dengan fakta penyakit hepatitis alias sakit hati yang digambarkan di film ini. Oh ya, tulisan ini bakal penuh dengan spoiler, jadi kalau kamu bukan tim pencari spoiler, silakan kembali lagi setelah menonton, hehehe.

Kesan awal tentang Film Sweet and Sour

Awalnya, ceritanya buat saya terasa agak bingung, kenapa pemeran utamanya bukan Jang Ki Yong? Saya sempat terpikir kalau saya salah memencet tombol play di film lain.

Setelah beberapa menit, saya memutuskan berhenti menontonnya. 

Saya melanjutkan menontonnya keesokan harinya, di siang hari, ketika punya waktu santai. Menontonnya tanpa ekspektasi, dan penasaran ini pemeran utamanya siapa sih sebenarnya.

Selesai menonton saya malah jadi penasaran dan menonton ulang ke-2 kalinya.

Alur cerita maju mundur dan sengaja mengecoh penonton

Ternyata, setelah berjalan hampir habis, saya baru menyadari, kalau ceritanya ini alurnya maju mundur. Sebenarnya sih sudah ada seperti sub judul yang menyebutkan sepatu baru sepatu lama dan 2 pasang sepatu. 

Tapi karena beberapa faktor, saya sempat terkecoh oleh penulis cerita ini. Misalnya ketika ditunjukkan kalau si oppa dikasih sepatu dan dia jadi giat berlari, lalu tiba-tiba ditunjukkan oppa yang kurus sedang berlari.

Pada bagian lain juga diceritakan kalau sang tokoh pria ini tidak mau minum alkohol karena katanya pernah bermasalah dengan liver nya. 

Kesan positif dari film ini

Setelah menonton ini, saya merasa perlu buat menonton ulang sebagian dari bagian awal film ini baru saya mengerti kalau ternyata ada 2 Hyeok yang berbeda.

Cara menceritakannya yang berhasil membuat penonton terkecoh itu unik. Jarang-jarang kan dikasih film yang mengecohnya halus dan menarik.

Plot twist yang disuguhkan cukup masuk akal. Ending yang digambarkan dari judul, tapi tetap bikin penonton seperti saya mengacungkan jempol dengan cara bercerita yang bisa dinikmati.

Ada beberapa isu tentang hubungan jarak jauh dan banyak penonton yang meributkan siapa yang lebih dulu selingkuh, si wanita atau si tokoh pria, tapi ya ini sih definisi dari witing tresno jalaran soko kulino lah, jadi ga usah dibahas. 

Dalam hubungan jarak jauh, masing-masing punya porsi bersalah dan menyebabkan hubungan bubar. Mulai dari kelelahan pekerjaan masing-masing pihak, sampai dengan cara berkomunikasi yang lebih banyak memendam perasaan.

Hanya penonton yang bisa melihat besarnya cinta mereka satu sama lain, tapi mereka tidak bisa mengkomunikasikan perasaan dan permasalahan yang dihadapi.

Satu lagi sih, saya lihat baik si pria dan si wanita sama-sama salah. Masing-masing tidak jujur kepada pasangannya.

Untuk semua hubungan komunikasi itu faktor penting. Kalau hubungan jarak jauh dengan komunikasi yang dibalut ketidakjujuran, ya sudah jelas ya hasilnya yang manis bisa jadi asam. 

Kritik terhadap film ini

Ada satu hal yang ingin saya kritik dalam film ini, yaitu tentang penggambaran penyakit hepatitis B yang diidap oleh oppa Hyeok yang digambarkan di awal film.

Penyakit ini menjadi salah satu yang membuat saya terkecoh, karena Hyeok oppa yang kurus awalnya menolak minum dengan alasan punya masalah dengan livernya, padahal diceritakan kemudian kalau si Hyeok oppa ini sakitnya bukan di liver tapi di kaki.

Tentang penyakit hepatitis B

Penyakit hepatitis merupakan penyakit gangguan pada hati (liver) yang disebabkan oleh virus yang biasanya menyebabkan pasien terlihat kuning.

Cara penularannya biasanya melalui cairan tubuh termasuk keringat dan air liur. Walaupun katanya sih, berciuman dan sharing peralatan makan ataupun bersin tidak menularkan virus ini.

Film ini awalnya menunjukkan kekhawatiran orang-orang tentang penularan penyakit ini. Memang penyakit ini bukan menular melalui udara, tapi ya penyakit ini juga bisa menular karena disebabkan oleh virus.

Penjelasan pada film ini terlalu mengangap enteng penyakit hepatitis B ini. Padahal penyakit ini cukup serius loh kalau tidak ditangani dengan benar.

Pencegahan hepatitis B

Oh iya, penyakit hepatitis B ini salah satu penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi.

Penyakit ini sebenarnya bisa hilang sendiri, tapi bisa juga menjadi parah dan menyebabkan pengerasan hati (sirosis dan akhirnya jadi cancer).

Perawatan yang dilakukan untuk mengurangi keluhan, gejala dan mencegah supaya tidak menyebarkan ke orang lain dan tidak makin parah.

Ini salah satu alasan kenapa anak ketika lahir, salah satu vaksin yang diberikan dalam waktu 24 jam pertama itu adalah vaksin hepatitis B.

Film ini menjadi tidak masuk akal juga, mengingat vaksin hepatitis B diberikan kepada anak yang baru lahir itu sudah menjadi hal yang wajib diberikan sejak tahun 90-an.

Kenapa orang dewasa yang baru lulus kuliah bisa terinfeksi lagi? Padahal, saya berasumsi umur tokohnya belum 30 tahun.

Penanganan penyakit hepatitis B

Kesalahan berikut juga dari jenis makanan yang dimakan si pasien yang dibawakan ibunya. Pasien hepatitis tidak seharusnya makan makanan berlemak atau yang digoreng.

makanan

Untuk perawatan pasien hepatitis B ini juga biasanya disarankan untuk bedrest total alias tidak ada ceritanya bangun untuk merokok ataupun untuk mendorong si suster di kursi roda.

Saya jadi bertanya-tanya kenapa si suster malah membiarkan pasien mendorong si suster di kursi roda pula? Bukannya susternya harusnya lebih tahu kalau pasiennya tidak boleh capek dan harus bedrest?

Biasanya drama Korea cukup serius menceritakan suatu penyakit, tapi entahlah kenapa si penulis kurang riset dalam membuat penyakit hepatisis B ini. Mungkin dia fokus mengecoh penonton saja.

Padahal, penulis film ini sangat serius menyusun alur ceritanya untuk mengecoh penonton sampai banyak teori antara siapa yang yang duluan selingkuh, Hyeok oppa atau si perawat.

Cerita plot twist yang mengalir apik

Terlepas dari fakta tentang penyakit hepatitis B, cara penulis menyusun ceritanya buat saya cukup menarik dan menghibur buat ditonton.

Film romantis komedi ini dibuat berdasarkan novel oleh Kurumi Inui yang berjudul “Initiation Love”. Filmnya disutradari oleh Lee Gye-byeok dan selain Jang Ki Yong, ada Chae Soo-bin sebagai suster dan Krystal Jung sebagai rekan kerja di kota.

Buat yang nonton My Roommate is a Gumiho dan ingin melihat akting Jang Ki Yong, boleh banget nih nonton si asam manis alias Sweet and Sour.

Ketika cinta yang manis menjadi asam oleh karena kurang komunikasi yang dibumbui kebohongan dan rasa capek! (capek di jalan dan capek lembur).

Setelah baca spoiler dan kritik ini semoga tidak mengurungkan niat menonton film Jang Ki Yong ini ya, karena ceritanya tetap menarik untuk ditonton dan siapa tahu bisa dapat pelajaran lainnya.

Jarang-jarang loh ada cerita plot twist yang mengalir dengan apik seperti ini tanpa bikin pusing memikirkan jalan ceritanya.

Saya nonton 2 kali malah, karena menurut saya cara berceritanya disusun rapi, termasuk jebakan-jebakan di dalamnya untuk mengecoh penonton.

Langsung saja deh ke Netflix nontonnya…


Posted

in

, ,

by

Comments

18 responses to “Tentang Sakit Hati di Film Sweet and Sour”

  1. Footnote Maker Avatar

    Hidup JKY? btw kenapa uraian drakor jadi diposting di sini kak? Bukannya biasanya di blog yang satu lagi?

    1. risna Avatar

      Dulu soalnya blum menghidupkan blog ini. Drakor termasuk salah satu hobi, jadi akan masuk di sini. Blog satunya buat curcol, Chiang Mai dan seputar keluarga aja.

  2. restueka Avatar

    Aku sebetulnya malas nonton ini karena males sama pemeran ceweknya yang suka hit or miss kalau main drama ? tapi habis baca review disini kok jadi tertarik juga ya ? sudah lama nggak nonton film cinta2an yang ringan. Apalagi ini ada plot twistnya yaa.

  3. May Avatar

    Wah udah lama ngga nonton Korea, mau ah nanti pas libur Lebaran.

    Ngomongin Hepatitis jadi ingat ada teman dulu malah baru tahu dia sakit hepatitis waktu medical check up buat kerja, akhirnya jadi ga keterima. Tapi alhamdulillah jadi tahu ada penyakit dan bisa berobat ketika belum parah.

  4. Si Mamam Avatar
    Si Mamam

    Jadi pengen nonton ih. Bacanya juga enak Teh. Terima kasih reviewnya ya

  5. Andina Avatar

    Salut teh observasi dan analisanya. Memang film bisa saja keren dari sinematografi dan teknik, tapi bisa minus karena kurang logis. Mungkin kapan2 mau nonton ini demi lihat plotnya yang unik

    1. risna Avatar

      biasanya film Korea cukup detail penelitiannya, nah kayaknya penulis detail di plot lupa di fakta penyakit hehehe.. overall lumayanlah film ini menghibur

  6. Heidy Avatar

    Percobaan yang kelima kalinya ninggalin komentar .. semoga berhasil. Ada apa ya ini gagal mulu, padahal sesama wordpress. Makasih Kak Risna ulasannya. Baru tau ada drakor dengan alur yg unik begini. Langsung masuk daftar tontonan. Tp beneran heran deh sama detail2 yg suka ga logis dalam drama … ini kan fatal ya .. apa emang ga ada editor atau apa gt yg ngecekin tiap skenario sls ditulis ya ..

    1. risna Avatar

      masuk semua yang hari ini, tapi aku baru liat. nah komenku juga suka ilang kadang2 di wordpress yang lain. misteri ya…

  7. Hamdan & Heidy Avatar

    Hooo bisa … kayaknya kalo sesama wordpress harus komentar dari aplikasi wordpress langsung ya .. ga bisa leeat browser …

    1. risna Avatar

      komenku kadang dari aplikasi wordpress juga ilang hehehe..

      bisa juga karena ada auto filter word mungkin ya?

  8. Rahma Maryama Avatar

    Pas baca cerita cinta nya, kok jadi senyum senyum sendiri gini hahahhaaa… Karena akhirnya yang dekatlah yang menang. :’)

    terimakasih loh teh, jadi masuk list tontonan pekan ini

    1. risna Avatar

      Iyah mbak, LDR itu emang bahaya buat relationship. Cuss mbak ditonton buat nambah hiburan saat di rumah saja

  9. admin Avatar

    Aku belum nonton filmnya. Tapi jadi bahas penyakit Hepatitis B ya…
    Ngomong-ngomong tentang Hepatitis B, aku carrier, jadi masih ada virusnya, walaupun tidur (engga aktif).
    Zaman dulu belum ada vaksin, entah tertular darimana kami sekeluarga engga tahu.
    Kebetulan aja, ketahuan krn cek darah mau vaksin Hepatitis B. Baca-baca kaan 60% penduduk Indonesia itu hepatitis B, terutama di Ind bagi Timur. Waktu itu lhoo…
    Mudah-mudahan sejak vaksin Hp B wajib untuk bayi baru lahir, jumlah penderita bisa ditekan.
    Bener banget, bisa menular, dan kalau badan tidak dijaga bisa jadi serosis…

    1. risna Avatar

      Iya mbak, penyakit hati alias Hepatitis ini bahaya kalau ga di treat, makanya aku ganjel pas ntn kok mereka menganggap enteng penyakit nya. Untung fokus filmnya bukan soal kesehatan, jadi bisa dimaafkan, hehehe

  10. Patricia Herdita Avatar
    Patricia Herdita

    Oh no oh no oh no.. racun film Korea datang.
    Satu yang aku salut sama mereka, bikin cerita tuh ngalirnya bisa enak gitu ya. Rata-rata sih yang aku tonton begitu. Jadi pengen download Netflix. Disney aja ditahan-tahan dibukanya ?

  11. […] yang ingin didonorkan dalam episode 10 yaitu liver (hati). Seperti halnya di film Sweet and Sour, penyakit hati ini kalau tidak diobati bisa terjadi pengerasan (sirosis), dan ada juga yang menjadi […]

  12. […] juga mempengaruhi apakah kita bisa menikmati sesuatu atau tidak. Saya jadi teringat dengan film Sweet and Sour yang menjelaskan Hepatitis B tidak sepenuhnya benar dan membuat penlaian keseluruhan film itu […]

Leave a Reply