hati-hati link penipuan

Hati-hati Membuka Tautan

Hidup di dunia digital, kita mendapat banyak kemudahan. Tetapi kalau tidak hati-hati ada banyak hal juga yang berbahaya bagi kita. Banyak orang jahat yang memanfaatkan teknologi yang ada terutama di ponsel kita untuk melakukan berbagai bentuk penipuan.

Kalau didaftarkan, sepertinya ada terlalu banyak jenis penipuan yang terjadi jaman sekarang yang terutama dengan perkembangan teknologi.

Semakin banyak kemudahan yang diberikan oleh teknologi, semakin perlu kita berhati-hati supaya jangan menjadi korban dari orang-orang yang mencari cara menipu dengan memanfaatkan kelemahan kita. Bukan, ini bukan hipnotis, tapi simply kita diperdaya ketika lengah.

Berikut ini berbagai usaha kejahatan yang perlu diwaspadai ketika menerima pesan instan.

Jangan Klik Kalau tidak Kenal

Beberapa waktu lalu ada banyak penipuan yang menjebak untuk mengklik tautan yang kemudian mengarahkan kita mengunduh file untuk diinstal. Ada yang mengaku dari kurir paket dan meminta kita menginstal untuk tracking barang.

Kalau awalnya file yang diminta diunduh langsung ekstensi .apk, sekarang penipu mulai bervariasi menggunakan file pdf dan ekstensi lainnya.

Baca dengan teliti

Kalau dulu sempat ada usaha ambil alih WhatsApp dengan mengirimkan pesan dalam bahasa Thai untuk meminta PIN dan berpura-pura voucher yang salah kirim. Beberapa waktu belakangan ini, saya mendapatkan banyak sekali pemberitahuan dari telegram yang menyatakan kalau akun saya akan dihapus dan saya diminta untuk mengklik tautan tertentu. Hebatnya, pesan yang dikirimkan ini menggunakan nama pengirim resmi Telegram, sangat meyakinkan sekali. Tetapi, kalau diperhatikan dengan teliti, mereka meminta kita membuka tautan yang mirip tapi bukan dari telegram yang sebenarnya (biasanya seperti tipo).

Baca juga: Cara Mengamankan Akun WhatsApp Dari Pembajak

link penipuan telegram
Pesan penipuan di telegram

Penipu yang mengirimkan tautan palsu dengan pesan akun akan dihapus dan meminta pengguna membuka tautan tersebut. Usaha menakut-nakuti ini bisa jadi bukannya malahan membuat akun kita tidak dihapus tetapi diambil alih seperti kasus WhatsApp. Saya menerima beberapa variasi pesan dari beberapa domain yang selalu mirip telegram tetapi bukan telegram. Bahkan kemarin saya menerima pesan dalam bahasa Thai!

Kalau saya tidak teliti, tidak menggunakan kacamata, ada kemungkinan saya akan jadi korban. tetapi karena saya sudah tau bahwa mereka sedang bergiat menipu dengan cara ini, setiap ada pesan ini saya hanya mencari domain mirip apa lagi yang mereka gunakan, dan pesannya tidak saya buka tentunya.

Saya masih ingat, teknik menggunakan nama domain yang mirip ini juga pernah heboh ketika penipu menggunakan nama domain yang mirip dengan klikbca dan memasang antarmuka yang sama dengan klikbca. Lalu orang yang tidak sengaja salah ketik tidak akan menyadari kesalahannya karena mereka mendapat antar muka yang sama dengan klikbca. Situs palsu tersebut akan merekam userid dan pin yang dimasukkan dan mereka gunakan untuk membuka situs yang sesungguhnya. Tanpa disadari, dengan cepat isi rekening pindah ke rekening lain. Sejak saat itu, pihak bank semakin berhati-hati dan untuk berbagai transaksi ditambahkan metode dengan mengirimkan kode ke perangkat ponsel.

Social engineering

Masih ingat dengan usaha penipuan: Mama minta pulsa? Atau dari dulu sering ada penipu yang menelpon ke rumah dan memberitahu anggota keluarga kita kecelakaan dan butuh ditransfer dana untuk dilakukan tindakan di Rumah Sakit.

Berbagai usaha penipuan ini biasanya bukan memanfaatkan kelemahan teknis tetapi memanfaatkan kelemahan kita manusia, hal ini dikenal dengan istilah social engineering. Mereka memanfaatkan kelemahan kita yang sering tidak teliti membaca pesan, panikan, ataupun cepat percaya ketika membaca pesan yang terlihat seolah dikirimkan oleh layanan resmi.

Selain menggunakan pesan tulisan melalui SMS ataupun pesan instan lainnya, saya juga pernah menerima telepon penipuan. Mereka mengaku dari kurir paket dan bilang kalau saya menerima kiriman paket dan diminta untuk mengirimkan sejumlah uang untuk membayar pajak dari paket tersebut supaya dikirimkan. Kalau ada yang sedang menantikan paket, mungkin akan tertipu dan melakukan saja. Tetapi sebenarnya selalu ada pilihan untuk bayar di tempat ketika menerima.

Tetap Waspada

Intinya sih sebenarnya kalau ada pesan dari orang yang tidak kita kenal, baik minta nomor sesuatu, meminta sesuatu, ataupun mengirimkan tautan, jangan pernah direspon. Bahkan tautan dari orang yang kita kenal pun jangan langsung diklik kalau kita tidak merasa meminta dikirimi sesuatu.

Kalau ada yang meminta kita mengirimkan uang dengan alasan apapun juga sebaiknya kita lakukan telepon dulu, kalau perlu telepon dengan video. Siapa tahu ternyata orang tersebut sedang dibawah ancaman atau rekeningnya sudah diambil alih dan penipunya berusaha kita kirim ke orang yang kita kenal itu untuk kemudian mereka kuras.

Waspadalah waspadalah waspadalah. Dengan adanya berbagai kebocoran data di berbagai layanan, sebenarnya kita ini semakin mudah ditargetkan. Tetapi sebenarnya sudah ada berbagai usaha untuk mencegah orang jahat dengan adanya 2FA (2 Factor Authentication), OTP (One Time Password) dan juga peringatan untuk tidak membagikan password dan pin ke orang lain. Kalau kita tetap berhati-hati tidak klik tautan sembrangan dan memanfaatkan fitur keamanan ekstra, semoga kita bisa terhindar dari kejahatan di dunia digital.


Posted

in

,

by

Comments

Leave a Reply