poster induk gajah

Review Serial Induk Gajah, Gadis Batak 30 Tahun yang Suka Makan dan Tidak Dandan Mencari Jodoh

Saya sudah melihat cuplikan serial Indonesia yang bisa ditonton di Prime Video ini sejak awal ditayangkan di bulan Maret 2023. Tidak lama kemudian, walau agak terlambat memulai, serial Indonesia dengan jumlah 8 episode dan setiap episodenya sekitar 40 menit ini berhasil saya selesaikan dalam waktu 3 hari. Niat awal sih ingin menonton 1 episode per hari, tetapi ceritanya yang sangat relate membuat saya keasikan menontonnya dan lupa berhenti sampai habis. Lagi-lagi niatnya langsung ditulis, tetapi akhirnya baru sekarang kesampaian menyelesaikannya. Lebih baik terlambat daripada nggak jadi ditulis, karena serial Indoensia ini sangat menghibur sekali.

Tika Panggabean, Marshanda, Tamara Geraldine dan Dimas Anggara berhasil membuat cerita perjodohan keluarga Batak ini semakin menarik. Mungkin karena saya pernah berada di posisi Ira, gadis 30 tahun yang belum juga punya pacar. Suka makan sehingga tentu saja berat badan jauh dari ideal dan tidak suka dandan. Nasib saya masih lebih baik dari Ira, karena mamak saya nggak seperti mamak Uli yang terus menerus mengingatkan untuk mencari jodoh bahkan mengenalkan dengan semua anak teman-temannya di gereja.

Cerita Induk Gajah

Sekilas ceritanya klise. Tentang dua sahabat yang merantau di Jakarta, yang anaknya sama-sama belum menikah dan kemudian memutuskan untuk menjodohkan anaknya. Mereka dari keluarga batak dan ingin punya menantu orang batak. Memang ya, masalah orang batak yang berharap menantu batak ini bukan rahasia lagi. Saya termasuk pengecualian karena berhasil meyakinkan orang tua saya untuk menerima pasangan saya yang bukan orang batak.

Jadi kisahnya Ira (Marshanda) yang baru saja berumur 30 tahun, dan Marsel (Dimas Anggara) sama-sama sudah capek dijodohkan oleh mamaknya. Akhirnya mereka sepakat untuk pura-pura menerima saja perjodohannya tetapi dengan syarat minta diberi waktu 3 bulan. Marsel sebenarnya sudah punya pacar yang jelas lebih cantik dan body langsing daripada Ira. Ira sih masih mencari-cari melalui aplikasi kencan tetapi sejauh ini belum berhasil. Walau sama-sama menolak ide dijodohkan, akhirnya demi menyenangkan hati orang tua, mereka menurut saja ketika orang tua beride untuk Marsel setiap hari mengantar jemput Ira ke kantor.

Di serial ini pepatah jawa Witing Tresno Jalaran Soko Kulino kembali terbukti. Tenang ini bukan cerita perselingkuhan yang membuat Marsel selingkuh dari pacarnya. Tetapi karena Ira dan Marsel setiap hari bertemu dan bertukar cerita walau tidak sangat intens, lambat laun mereka jadi benar saling mengenal dan melihat sisi lain yang bukan hanya penampilannya saja.

Marsel bisa melihat kalau Ira ini wanita yang cerdas, jujur, tulus dan sayang sama ibunya. Ira juga bisa melihat kalau Marsel ini cowok yang walau berasal dari keluarga kaya tetapi tidak manja dan mau berusaha dengan membuka kafe sendiri. Marsel juga cukup membuat Ira nyaman untuk menceritakan permasalahannya dalam mencari jodoh. Jadi bisa dibilang, ketika mereka berpura-pura menerima perjodohan, mereka saling membantu untuk mencari jodoh masing-masing. Mereka sudah merencanakan setelah 3 bulan mereka akan mencari alasan supaya perjodohannya tidak dilanjutkan.

Kenapa serial ini menarik

Sebelum sampai ke spoiler ending, dan lagipula semua juga sudah tau pasti cerita model begini akhirnya akan seperti apa, saya mau bahas dulu kenapa serial Induk Gajah ini menarik bukan hanya untuk orang batak saja.

Cerita asli Indonesia

Cerita orang batak sudah pasti asli Indonesia. Walaupun begitu, cerita asli ini tidak kalah menarik dengan drama Korea. Orang tua di Asia pada umumnya sama, terlepas dari suku bangsa apapun, kebanyakan masih mengharapkan anaknya segera berumahtangga. Selama anak belum berumahtangga, rasanya ada yang kurang walaupun mungkin anaknya punya karir bagus. Kalau anaknya ga punya karir lebih meresahkan pastinya.

Jalan cerita yang masuk akal

Walaupun sejak awal bisa ketebak ceritanya, tetapi alur ceritanya cukup masuk akal. Kenapa Ira belum ketemu jodoh dan kenapa Marsel tidak disetujui dengan pilihannya, bahkan kenapa Marsel berusaha sukses tanpa bantuan orangtua juga semua masuk akal.

Yang bikin saya paling penasaran dari awal ceritanya adalah kenapa Marsel nggak bisa meyakinkan orang tuanya untuk wanita pilihannya? Kurang apa dia? Toh jaman sekarang udah banyak kok kalau pun bukan batak, bisa diberi marga biar jadi batak.

Sebenernya sih kelihaian penulis cerita untuk melihat kualitas Ira di mata Marsel yang patut dipuji. Mengingatkan buat wanita cantik jangan merasa cantik saja cukup. Ternyata cantik dan langsing bisa kalah dengan wanita seperti Ira yang awalnya digambarkan jauh dari memperhatikan penampilan. Apalagi belakangan setelah Ira mulai lebih memperhatikan penampilan, walau berat badan belum bergeser penonton pasti akan lebih menyukai Ira.

Akting pemainnya keren dan lucu

Kalau sudah nonton Tika Panggabean di film Ngeri-ngeri Sedap pasti udah gak ragu lagi kalau Tika ini cocok banget jadi mamak-mamak batak padahal dia belum menikah. Tapi yang ga kalah seru juga ada Tamara Geraldine yang udah beda banget dengan dia yang dulu jadi presenter.

Scene gereja Marshanda dan Tika Panggabean (Prime Video)

Terus, tentunya masih ingat dengan Marshanda dari kecil sampai remaja? Nah walaupun dengan berat badan berlebih, aktingnya masih tetap terlihat totalitasnya sebagai Ira. Banyak yang sampai salah sangka Marshanda ini agama apa, hanya gara-gara ada scene kebaktian gereja. Padahal sih, namanya juga drama ya.

Untuk akting Dimas Anggara, saya gak ingat pernah nonton dia di mana, tapi juga nggak kalah meyakinkan deh jadi orang batak.

Jumlah episode dan durasinya pas banget

Serial Induk Gajah ini cuma 8 episode dan setiap episodenya ga sampai 1 jam. Jadi kalau udah biasa nonton sinetron yang durasinya lebih dari sejam atau drakor yang jumlah total episode 16, serial Induk Gajah ini memang bisa sebentar juga habis ditonton. Beberapa teman-teman saya malah nonton ini binge watching dari siang sampai malam, hehehe. Jangan ditiru ya.

Perenungan dari Induk Gajah

Sambil spoiler ending nih, saya menjadi sedikit merenungkan beberapa hal dari nonton serial ini.

Orang tua atau pasangan?

Keluarga Marsel (Prime Video)

Marsel yang tadinya membuka usaha kafe buat modal kawin lari dengan wanita pilihannya, ternyata jadi melihat sisi lain dari wanita yang selama ini dia pikir sangat mengerti dirinya. Awalnya sih apalagi kalau bukan karena cemburu melihat Marsel yang terpaksa antar jemput Ira. Aneh sebenarnya wanita cantik bisa insecure dengan Ira yang badannya besar sampai mamaknya sendiri menyebutnya seperti gajah. Judul serial ini Induk Gajah memang karena Ira membalas mamaknya ketika disebut badan besar seperti gajah, kalau dia gajah, maka mamaknya Induk Gajah.

Tadinya saya pikir Marsel akan memperjuangkan wanita yang dia cintai. Toh rencana udah mantap tuh dengan kafenya. Tapi, waktu mamaknya ultimatum pilih tuh cewek atau orangtuanya, aduhai saya bersyukur gak sampai kena ultimatum begitu. Sesungguhnya wahai orangtua, jangan pernah mengultimatum anak dengan pilihan pasangan hidup, karena itu bukan awal yang baik buat si anak membentuk rumahtangga. Dalam banyak kasus, didukung aja anaknya mengenali calonnya, kalau ternyata nggak jodoh juga ga akan jadi sampai ke pelaminan kok!

Filosofi mencari sepatu yang nyaman

Walaupun Ira tidak berhasil menurunkan berat badan dalam 8 episode, tetapi secara penampilan dia jadi terlihat lebih cantik dan dandan. Sepertinya adalah pengaruh dari ditolak oleh teman kencan yang ketemu online membuat dia jadi belajar dandan. Ira juga memperbaiki gaya berpakaiannya. Yang ga kalah penting, dia nggak lupa keramas kalau memang rambut udah kotor, hehehe.

Ira dan teman kantornya yang mengajarinya dandan (Prime Video)

Marsel yang melihat Ira dari sejak tampilan awal sampai tampilan baru, ditambah dengan mengenali lebih dekat bagaimana pola pikir dan prinsip hidup Ira, tentu saja jadi mulai merasa nyaman.

Kalau kata Marsel, ibarat mencari sepatu, pilih yang nyaman dikaki untuk berjalan jauh daripada yang terlihat gaya-gayaan doang (aduh lupa persisnya kata-katanya). Tetapi kira-kira mencari pasangan juga jangan cuma liat penampilanya, yang lebih penting juga kita merasa nyaman bersamanya.

Wanita butuh kepastian

Ada bagian yang agak bikin kesel dari serial ini. Ketika pacarnya Marsel lelah bertahun-tahun menanti kapankah kepastian itu datang, Marsel yang ngakunya cinta, tetap aja nggak memberi kepastian dengan alasan orang tua tetap belum setuju. Untungnya wanita itu mengambil keputusan sendiri dengan move on.

Pacar Marsel vs Ira (Prime Video)

Demikian juga dengan Ira yang ceritanya sempat dekat nih dengan salah satu yang mengajaknya berkenalan. Setelah beberapa kali jalan bareng, Ira memberanikan diri menyatakan perasaan. Memang ya, daripada kegeeran, lebih baik jelas arah dan tujuan berjalan bersamanya. Dan ternyata … lelaki itu tidak sama arah dan tujuannya dengan Ira.

Restu orang tua

Kisah perjalanan perjodohan Ira dan Marsel nggak mulus. Di awal mereka hanya pura-pura, lalu mereka ternyata beneran suka. Tetapi, ketika mereka sudah beneran suka, orang tuanya tau kalau mereka hanya pura-pura. Mamaknya Marsel lalu murka dan memutuskan untuk tidak memberi restu untuk mereka dan memutuskan persahabatan dengan mamak Uli. Lalu ternyata ada lelaki batak lain yang serius mau melamar Ira nih, Mamak Uli pun sudah cukup klik dengan kawan Ira yang satu ini.

Jadi apakah hepi endingnya buat Ira aja nih, ga usah buat Marsel ya. Pokoknya Ira dapat jodoh orang batak dan selesailah semua cerita ini. Begitukah kira-kira? Ah sudahlah ditonton saja bagaimana cerita Ira dan Marsel mendapatkan restu dari orangtua mereka untuk mendapatkan akhir yang bahagia.

Pada dasarnya orangtua itu berharap kebahagiaan buat anaknya. Anak juga perlu jujur dengan orang tua kalau memang sudah serius dengan pasangannya. Restu orang tua itu jalan sebelum mendapatkan pemberkatan dari Tuhan, jadi jangan diabaikan.

Udah gitu aja ceritanya, langsung tonton sendiri di Prime Video ya! Walau sudah dispoiler di sini, saya yakin ceritanya masih jauh lebih menarik ditonton sendiri.


Posted

in

, ,

by

Comments

Leave a Reply