Spoiler Film Home Sweet Loan

Beberapa waktu lalu, saya diberitahu paksu tentang film Home Sweet Loan yang diadaptasi dari novel Almira Bestari berjudul sama.

Melihat trailernya, rasanya ikut emosi melihat cara keluarga Kaluna memperlakukannya. Nasibnya yang menyedihkan itu bukan seperti cerita Serial Netflix Pay Later yang suka mau instan jadi selebgram sampai pinjam online dan dikejar-kejar penagih hutang.

Sinopsis Home Sweet Loan

Trailer Home Sweet Loan

Cerita singkat Home Sweet Loan yang sebagian besar ada di trailernya kira-kira, seorang wanita yang merupakan anak paling kecil dari 3 bersaudara. Punya 1 kakak perempuan dan 1 abang yang mana sudah pada nikah dan punya anak.

Abang dan kakaknya yang sudah menikah itu masih tinggal di rumah orang tuanya bersama Kaluna karena yang satu udah mau beli apartemen, tau-tau developernya ga jadi bangun apartemen, sedangkan yang satu lagi mau beli tanah tapi ga cukup uang, ujung-ujungnya minjem dari pinjol dan menggadaikan sertifikat rumah yang mereka tinggali.

Kaluna yang masih single ini punya mimpi untuk punya rumah sendiri. Untuk mewujudkan mimpinya dia sangat berhemat dan mencatat semua pengeluaran dan pemasukannya. Dia bercita-cita bisa membeli rumah walau itu dalam bentuk pinjaman kredit KPR.

Pemasukan Kaluna selain dari gaji yang di bawah 2 digit, ada dari freelance sebagai model lipstik. Tak terasa tabungannya sudah mencapai 300 juta lebih! Usaha menghematnya tentunya termasuk naik turun bis dan membawa bekal sendiri untuk makan siang alih-alih membeli.

Tergusur di rumah sendiri

Konflik pertama terjadi ketika kamar tidurnya dijadikan kamar untuk anak-anak dari kakaknya. Dia digusur ke kamar yang paling kecil di belakang rumah yang dulunya dijadikan kamar pembantu.

Sehari-harinya keluarga kakaknya ini tidak terlalu membantu mengurus rumah. Iparnya (dan abangnya) malah bisa dibilang agak tak tahu diri dan menyebalkan. Tapi Kaluna berusaha sabar dan menahan diri.

Dia menyabarkan dirinya ketika dia harus menempati kamar sempit di belakang rumah. Padahal kalau token listrik habis, atau ada apa-apa di rumah, ya dia juga yang harus keluar biaya.

Sampai suatu hari, atap kamar yang dia tempati jebol karena kucing. Akhirnya dia mengungsi sejenak tidur di sofa sampai atap kamarnya diperbaiki. Sudah kondisi runyam begini, ditambah pula dengan fakta kalau abangnya terlibat pinjol dan keluarganya seperti mengharapkan Kaluna meminjamkan uang 300 jutanya untuk membayar pinjol daripada rumah mereka disita oleh pinjol.

Di sini Kaluna mulai berontak dan kabur dari rumahnya karena merasa keluarganya semakin keterlaluan. Satu-satunya yang membelanya ya ayahnya yang merasa bersalah karena membuat Kaluna jadi susah.

Kaluna dan 3 sahabatnya

Penyeimbang cerita dari keluarganya yang selalu merongrong dan menuntut dirinya di film ini ada 3 orang sahabat Kaluna yang merupakan teman kantornya. Mereka ber-4 punya mimpi yang sama ingin punya rumah walaupun kondisinya berbeda-beda. Mereka saling mendukung dan sering janjian bersama untuk mencari rumah yang kira-kira ideal untuk mereka beli.

Titik terang juga datang dari kantornya yang memberi bantuan untuk proses kredit rumah. Kebetulan Kaluna juga menemukan rumah ideal yang cocok banget nih dengan impiannya. Rumah ini yang bikin dia mantap untuk menolak membantu keluarganya dan memilih untuk hidup terpisah saja.

Kisah Cinta Kaluna

Film ini jadi semakin menarik karena ternyata Kaluna punya pacar yang cukup kaya untuk sering-sering keluar negeri nonton konser. Sayangnya sang pacar yang kaya ini jadi agak memandang remen mimpi Kaluna yang ingin membeli rumah sendiri. Menurutnya, buat apa beli rumah karena toh orang tuanya cukup kaya dan rumahnya sangat besar untuk mereka tempati juga.

Sekilas mungkin solusi Kaluna bisa dipercepat dengan nikah aja dengan anak orang kaya, tapi mungkin kalau begini ceritanya jadi terlalu indah seperti drama Korea? Hehehe.

Kaluna memilih putus dengan si pemuda kaya itu. Sebenernya sih saya sempat agak bertanya-tanya, mereka kira-kira ketemu di mana dan kok bisa pacaran ya? Tapi mungkin cerita itu adanya di versi bukunya dan tidak diceritakan di filmnya karena toh akan dibuat berpisah.

Saya salut dengan tekat Kaluna yang ingin punya rumah sendiri, terlepas dari dia menikah ataupun tidak menikah. Jadi dia benar-benar pengen mandiri dan tidak tergantung dengan suami kaya (dan tampan?).

Penasaran dengan endingnya?

Pak suami nggak mau melanjutkan nonton film ini karena katanya hidup Kaluna terlalu menyedihkan. Keluarganya juga sangat jahat buat dia. Sambil menonton sejak awal saya sudah menebak kira-kira apa yang harus dilakukan Kaluna untuk menambah tabungannya supaya bisa lebih cepat membeli rumah.

Nah bagian berikutnya saya akan menuliskan spoiler ending, kalau tidak mau kena spoiler silakan berhenti baca di sini dan nonton dulu baru kembali lanjutkan bacanya.

Spoiler ending Home Sweet Loan

Saya mau bilang dulu, kalau saya merasa suka sekali dengan keputusan Kaluna untuk kabur dari rumahnya dan tidak mau membayarkan hutang abangnya. Lah dia yang berhutang, kenapa Kaluna yang harus bayar, ya kan? Apalagi permohonan KPR sudah disetujui dan dia sudah menemukan rumah impiannya. Kenapa harus membuang mimpi sendiri demi keluarga yang sudah menggusurnya dari rumahnya?

Sampai kemudian, saya kaget ketika dia memutuskan untuk memberikan uangnya 330 juta untuk membayar hutang pinjol kakaknya, demi rumah keluarganya tidak jadi digadaikan. Waaaaah, makin penasaran dong ini jadinya gimana tabungan Kaluna sisa 15 juta setelah dia berikan uangnya membayar pinjol. Gak jadi dong dia punya rumah sendiri kalau begini caranya (ini kata hati saya).

Ternyata, ceritanya belum berakhir. Kakaknya menelponnya memintanya pulang. Bapaknya memutuskan menjual rumah mereka (yang menurut saya cukup besar dan pastinya harganya lebih dari 330 juta). Kakak dan abangnya diminta pindah entah ikut ke rumah mertuanya atau ya cari kontrakan sendiri. Bapak dan Ibunya akan mencari rumah yang lebih kecil dari hasil penjualan rumah (dan tentunya mengembalikan uang Kaluna).

Keputusan bapaknya menjual rumah merupakan keputusan yang menurut saya realistis. Terkadang banyak kejadian di mana orang tua menuntut anak tetapi tidak tidak mau menurunkan standar hidup. Dari awal tuh harusnya kakak dan abangnya yang sudah berkeluarga jangan ditampung di rumah, karena akhirnya malah jadi menyusahkan dan agak menjajah.

Masih ada kejutan lain dari film ini. Saya pikir, setelah Kaluna mendapatkan kembali uangnya yang 330 juta, dia akan mengulang lagi proses KPR. Ternyata dia malah berhenti dari pekerjaanya dan akhirnya memilih untuk usaha katering sendiri.

Di awal memang ditunjukkan kalau dia bisa masak dan makanannya enak. Saya sudah agak menebak harusnya dia jualan makanan juga selain kerja kantor dan jadi model bibir. Tidak menyangka kalau dia malah berhenti dari pekerjaannya dan malah total menerima pesanan makanan saja.

Jadi pada akhirnya apakah Kaluna jadi membeli rumah? Nggak ditunjukkan sih rumah yang dia beli seperti apa, tapi saya yakin dengan cara dia mengelola keuangan dan usaha kateringnya, dia pasti bisa mewujudkan mimpinya membeli rumah. Apalagi sudah tidak ada lagi keluarga yang merongrong seperti sebelumnya. Kemungkinan dia bakal beli rumah cash dan nggak pake kreditan malahan dengan kegigihannya berusaha.

Eh hampir ketinggalan, masih ada lanjutan cerita cinta Kaluna. Sekali lagi, karena ini bukan drama Korea, dia nggak balik dengan pemuda kaya yang menyebalkan di awal cerita, tapi yang ini gak usah dispoiler deh, biar setidaknya ada yang ditunggu-tunggu kalau yang baca spoiler ini masih belum juga mulai menontonnya.

Suka dengan cara Kaluna mengelola keuangan

Untuk cerita yang melibatkan pinjol, saya cukup suka dengan dialog di Home Sweet Loan yang bilang kalau ngambil pinjol itu bukan terlanjur tapi bego namanya! Kalau orang pintar ya harusnya seperti Kaluna yang memilih menghemat dan menabung daripada berhutang.

Oh ya, film yang tayang di bioskop di bulan November 2024 ini sudah bisa ditonton di Netflix mulai hari ini. Saya tidak terlalu mengenali para pemainnya, tapi aktingnya oke dan cocok dengan perannya. Informasi tentang para pemain dan produse film ini bisa dilihat di posternya ya.

Cusss langsung nonton di Netflix!


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply