Isi tulisan ini
Minggu lalu, waktu lihat-lihat Disney plus, pak suami melihat ada film KKN Desa Penari. Sewaktu film ini tayang di Bioskop bulan April 2022 lalu, saya sudah dengar banyak yang menyebut kalau film ini diadaptasi dari cerita yang dituliskan di Twitter. Tapi saya yang bukan anak twitter, tidak berniat buat mencari tahu lebih lanjut. Genre horor bukan genre tontonan saya.
Ternyata pak suami pernah membaca cerita ini di twitter. Dia jadi penasaran dan ingin melihat bagaimana adaptasinya ke film. Mana yang lebih seram, cerita di twitter atau filmnya.
Sebenarnya, yang namanya adaptasi selalu tidak bisa memberi cerita yang sama persis dengan yang diadaptasi. Saya juga sudah yakin kalau ceritanya tidak akan semenyeramkan cerita horor Thailand, ataupun cerita horor Indonesia yang sempat tak sengaja saya tonton ketika masih remaja. Atau mungkin juga, dulu lebih takut karena masih belum banyak tontonan saja ya.
Karena saya lagi idle, saya malah jadi ikutan nonton. Dan ya, daripada nanti saya lupa kesan saya terhadap film ini, mending saya tuliskan saja ya.
Tentang Film KKN di Desa Penari
Sebelum cerita panjang lebar, mungkin untuk yang belum menonton dan belum membaca ceritanya di twitter, bisa menonton trailernya dulu. Kalau menurut saya sih, ceritanya tidak terlalu seram, tapi ya… harus diakui kalau namanya kepercayaan masyarakat setempat, harus kita hormati kalau nggak kepengen terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Konon ada yang bilang kalau cerita ini berdasarkan kisah nyata. Tapi untuk menjaga privasi, nama daerah dan penamaan tokoh, semuanya disamarkan dan tidak diungkapkan. Bahkan kalau saya tidak salah baca, identitas penulis di twitter juga tetap dirahasiakan.
Kisah KKN di Desa Penari
Sesuai dengan judul, ceritanya tentang 6 orang mahasiswa tingkat akhir yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Awalnya hanya Ayu dan Nur yang datang untuk survei lokasi ke sebuah desa yang letaknya di tengah hutan. Untuk sampai ke desa itu, kita hanya bisa naik motor melalui tengah hutan dan atau jalan kaki. Mobil tidak bisa masuk ke dalam karena harus melalui sebuah jembatan kecil yang tidak bisa dilalui mobil.
Desa ini belum pernah menerima mahasiswa untuk KKN. Akan tetapi, karena Ayu yang dibantu kakaknya berhasil meyakinkan pemimpin desa itu untuk menerima Ayu dan teman-temannya KKN di sana. Nur yang ikut survei sebenarnya merasa tempat itu sedikit menyeramkan. Tapi ya, dia cukup yakin kalau semua akan baik-baik saja. Mereka juga sudah menentukan apa yang akan menjadi proyek mereka ketika datang KKN
Singkat cerita, Ayu dan Nur kembali ke desa tersebut bersama dengan 4 teman lainya yaitu Widya, Bima, Wahyu dan Anton. Mereka juga sudah diberitahukan tentang tempat-tempat yang menjadi batas desa dan apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan di sana.
Dan namanya film horor, tentu saja dari awal sudah diberikan segala rasa horor. Mulai dari bayangan yang tidak terlalu diperlihatkan, sesajen dan bunga-bunga, pekuburan yang ditutup kain hitam, dan ada orang pintar yang bisa melihat siapa yang bisa diganggu atau tidak.
Kesan Menonton film KKN di Desa Penari
Saya tidak ingin spoiler semua di sini, karena pastinya sudah banyak yang menuliskan cerita tentang film ini. Mendingan saya bercerita bagaimana kesan saya ketika menonton film ini.
Bingung mengingat nama para mahasiswa
Salah satu kelemahan saya ketika menonton atau membaca cerita adalah, saya tidak bisa mengingat terlalu banyak nama dan wajah sekaligus. Saya sempat bingung siapakah yang pertama mengalami gangguan ketika tidur dan ketika di kamar mandi. Berikutnya setelah saya mengingat nama tokoh wanita nya, saya lagi-lagi bingung mengingat nama tokoh laki-lakinya. Untung nih saya menemukan gambar yang sudah ada nama-nama tokohnya.
Kasihan dengan tokoh Widya
Jadi ceritanya, Nur ternyata punya leluhur yang menjagainya senantiasa. Akibatnya, sang penari yang dalam legenda masyarakat desa tersebut sedang mencari penerus merasa terganggu dengan kehadiran mahluk halus lainnya. Jadilah awalnya Nur yang tadinya mau mandi, malah didatangi oleh si penari. Tapi, karena Nur ada yang menjaga, si penari nggak bisa ngapa-ngapain Nur. Giliran mandi berikutnya adalah giliran Widya, dan akhirnya malahan Widya yang ditempelin si penari.
Bukan cuma ditempelin, teman-temannya yang lain juga diberikan mimpi kalau Widya butuh bantuan. Si penari datang ke mimpi Bima dan menitipkan gelang yang katanya harus diberikan kepada Widya kalau ingin Widya selamat. Bima menitipkan gelang itu ke Ayu, eh ternyata Ayu yang menyukai Bima malahan tidak memberikan gelang itu ke Widya. Sampai kemudian Widya yang ditempelin penari malahan dimarahin sama Nur yang sedang mewakili roh penjaganya.
Eh sebentar, memang agak absurd jadinya, kenapa malah Widya yang dimarahi? Kan bukan salah Widya dan bukan maunya Widya ditempelin sama roh penari. Tapi dipikir-pikir, mungkin si nenek penjaga Nur maksudnya sedang ngomong ke si penari ya, bukan ke Widya nya. Tapi yang dilihat penonton kan tetap Widya yang bingung dimarahin Nur.
Ceritanya ada lucunya juga kok
Selain bagian cerita yang sering tiba-tiba mengagetkan, dan atau musik misterius yang bikin suasana agak menakutkan, cerita ini ada bagian lucunya juga. Misalnya saja ketika Nur mengintip ke kamar mandi ingin melihat apakah sebenarnya yang menganggunya di kamar mandi. Takut tapi kok malah dilihat berkali-kali.
Wahyu dan Anton tidak terlalu banyak perannya selain untuk menambah kesan angker desa itu. Mereka juga tidak sampai didatangi si penari di dalam mimpi. Tapi ada juga bagian di saat salah satu dari mereka melewati hutan di saat menjelang malam, dan terlalu berani untuk mencicipi jamuan pesta di desa lain di tengah hutan yang ternyata adalah bukan desa yang diisi manusia.
Akhir yang tragis
Saat mereka baru datang, mereka sudah diberitahu tentang tempat yang tidak boleh didatangi. Akan tetapi, ada yang tidak mematuhi larangan tersebut Di satu sisi, mungkin orang desa tidak memberitahu dari awal tentang legenda desa itu karena tidak ingin terkesan menakut-nakuti. Tapi ya jadinya mereka tidak mendapatkan informasi kenapa mereka tidak boleh ke tempat tersebut. Namanya anak muda, terkadang karena dilarang malah jadi penasaran.
Ayu dan Bima yang dalam mimpi dimanipulasi oleh si penari akhirnya malah jadi korban. Saya tidak bisa mendeskripsikan apa yang terjadi selain merasa nasib mereka tragis sekali karena terperangkap oleh tipu daya si penari. Semua terjadi karena mereka tidak mengikuti aturan yang diberitahu oleh orang desa tersebut.
Sedangkan nasib Widya, Nur, Anton dan Wahyu bagaimana? Yang pasti mereka tidak berlama-lama lagi di sana dan langsung meninggalkan desa itu dan mungkin mencari tempat untuk KKN di desa lain.
Seram Gak?
Kalau kamu udah terbiasa dengan tontonan horor, film ini sih nggak terlalu menyeramkan. Tapi kalau misalnya saya diajak untuk tinggal di sebuah desa yang letaknya di tengah hutan, sudah pasti saya tidak mau. Mungkin pelajaran buat yang sedang rencana KKN, carilah tempat yang dari awal tidak memberikan kesan horor buat kamu.
Ya udah deh, kalau memang penasaran dengan kualitas film horor Indonesia, langsung saja ke Disney plus ya. Jangan cari di link yang tidak legal, karena ada banyak promosi langganan Disney yang tidak terlalu mahal dan bisa untuk nonton film dan serial lainnya kok.
Leave a Reply