Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog di bulan Juli 2022 ini ngajakin ngobrolin tradisi. Tradisi yang dimaksudkan di sini adalah hal kebiasaan berulang yang dilakukan karena dirasakan bermanfaat sehingga dilestarikan.
Sebuah tradisi biasanya dekat dengan budaya dan kebiasaan setempat. Ada juga terkait dengan kepercayaan. Saya jadi teringat dengan pertanyaan anak saya ketika kami mengunjungi makam Eyang Putri: “Kenapa kita menaburkan bunga di makam?” Dan saat itu sejujurnya saya tidak punya jawabannya
Berbagai hal tentang menabur bunga di makam
Karena saya sedikit penasaran, saya jadi melakukan pencarian dan menemukan berbagai fakta tentang bunga di makam dan tradisi membawa ataupun tabur bunga.
Praktik membawa bunga ini ternyata sudah dilakukan dari jaman Yunani kuno mulai dari lebih 2000 tahun silam. Kepercayaan masa itu, kalau bunga yang dibawa ke makam kemudian tumbuh dan berakar, artinya roh yang tinggal dimakam tersebut mengirimkan pesan kalau mereka sudah menemukan kebahagiaan di alam baka.
Berikutnya ada juga yang menjelaskan kenapa membawa bunga? Karena bunga itu aromanya wangi. Biasanya untuk mengusir aroma tak sedap dari area pekuburan, maka ditaburkan bunga disekitarnya.
Ada berbagai jenis bunga yang dibawa ke area kuburan dan masing -masing memiliki makna sendiri. Tentunya ini juga tak lepas dari kepercayaan masing-masing ya.
Di Indonesia, setahu saya ada juga tradisi nyekar menjelang bulan Ramadan bagi umat Islam. Untuk yang beragama Kristen ada juga sebagian yang memiliki tradisi ziarah menjelang hari Paskah.
Dari berbagai tradisi mengunjungi makam, keluarga saya dari dulu tidak mengikuti tradisi manapun. Kalaupun sesekali kami berziarah, itu sekadar mengingat kembali hidup orang yang kami kasihi.
Ada perbedaan kegiatan ziarah di daerah Sumatera Utara yang pernah saya lakukan ketika mengunjungi makam bapak saya dengan berziarah di Jakarta mengunjungi makam ibu mertua. Tapi persamaannya ya sama-sama membawa bunga untuk ditaburkan. Makanya saya jadi semakin bertanya-tanya kenapa kita membawa dan menaburkan bunga di makam.
Kenapa tabur bunga di makam?
Sejujurnya saya tetap tidak tahu alasan pastinya selain mengikuti kebiasaan yang dilakukan orang tua saya. Kemungkinan mereka juga mengikuti cara yang sama yang diajarkan orangtuanya juga. Demikianlah tradisi diturunkan dari generasi ke generasi.
Jadi sepertinya sebenarnya bisa saja ke makam tidak membawa bunga, tapi ya mungkin pertanda kita datang masa sih nggak ditaburkan bunga. Sekarang ini bahkan di berbagai tempat, untuk menghias makam, kita bisa meletakkan bunga palsu yang tak akan layu sepanjang musim. Jadi ketika keluarga jarang bisa mengunjungi, makamnya tetap terlihat ada hiasan bunga.
Karena kami tinggal jauh dari rumah orangtua, sepertinya sekarang ini setiap mudik akan ada kegiatan mengunjungi makam mertua, atau kalau pulang ke Medan ya mengunjungi makam papa saya.
Oh ya, tradisi mengunjungi makam dan kegiatan tabur bunga ini terkait erat dengan kepercayaan masing-masing orang. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu suka melakukan hal yang tidak jelas alasannya. Kalaupun saya ingin mengingat orang yang sudah mendahului, saya bisa mengingatnya tanpa mengunjungi makam ataupun menaburkan bunga. Akan tetapi saya biasanya menghormati keinginan mama saya supaya kami mengunjungi makam papa saya ketika kami mudik. Toh mengikuti kemauan mama saya artinya membuatnya senang hati. Jadi kalaupun saya ikut ke makam, saya melakukannya untuk menghibur orangtua saya yang masih hidup.
Jadi apakah kamu punya tradisi tersendiri ketika melakukan kunjungan ke makam? Apakah kamu termasuk yang sangat memperhatikan jenis bunga dan atau punya jawaban kenapa kita tabur bunga di makam? Share di komentar ya kira-kira bagaimana tradisi ziarah kamu.
Leave a Reply to MayCancel reply