Isi tulisan ini
Ada film baru di Netflix yang iseng kami tonton dan ternyata sudah beberapa waktu ini menduduki peringkat pertama di Thailand (dan juga Amerika dan Australia). Oh ya, film ini bukan film Amerika, tapi disebutkan sebagai film Amerika Australia. Karena Executive Producer-nya Chris Hemworth adalah orang Australia. Bintang utama dari film ini Elsa Pataky, tak lain dan tak bukan adalah istri dari Chris Hemworth.
Ketika memulai menonton, tidak ada ekspektasi apapun selain mengetahui maksud dari interceptor di sini adalah usaha untuk mendeteksi dan mencegah rudal yang diluncurkan ke Amerika. Sesekali nonton film aksi, walau tidak kenal dengan para pemainnya sama sekali. Satu-satunya bintang ternama ya cuma jadi cameo itu pemeran Thor, Chris Hemworth. Perannya beneran jadi cameo yang menonton doang, hehehe. Jelas sekali ya ini mah usaha mendukung karir istri.
Film ini direncanakan masuk bioskop di Australia sebelum direlease di Netflix. Akan tetapi rencananya hampir gagal, kemudian baru seminggu sebelum release di Netflix lah film ini diluncurkan di bioskop di Australia. Walaupun banyak yang mengkritik film ini, tapi faktanya film ini menduduki peringkat pertama yang banyak di tonton di Australia, Amerika dan juga Thailand.
Sinopsis Interceptor
Kalau menurut wikipedia, ceritanya adalah tentang seorang kapten militer wanita bernama J.J. Collins yang mendapat penugasan mendadak ke tempat yang mendeteksi kalau ada serangan rudal ke Amerika. Konon ada 2 tempat untuk mengintercept rudal yang masuk ke wilayah Amerika, satu di darat di daerah Alaska dan satu di tengah laut lokasi dirahasiakan. Di hari pertama dia tiba di tempat penugasannya, ternyata ada sekelompok penjahat bayaran yang ingin menyerang Amerika dengan cara melumpuhkan interceptornya, lalu akan mengirimkan rudal ke 16 kota di Amerika.
Serangan itu sebenarnya sudah direncanakan dengan sangat rapi oleh Alexander Kessel, akan tetapi, keberadaan kapten J.J. Colins memang di luar perkiraan. Alexander Kessel sang penjahat ini tidak segan-segan membunuh dan juga dengan sengaja menyiarkan secara langsung ke seluruh Amerika, kalau mereka ingin mengirimkan rudal ke banyak kota di Amerika. Alasannya? Ya tentu saja mereka dibayar untuk itu, tapi ngakunya sih karena Amerika tidak melakukan apapun untuk keselamatan warganya.
Tempat intereceptor berada yang jauh di tengah laut ini tidak bisa dicapai dengan cepat, sehingga kapten JJ dan seorang lagi yang tersisa menjadi harapan terakhir untuk menggagalkan rencana penjahat itu.
Hal yang menarik
Aksi dari Elsa Pataky sebagai kapten JJ ketika berantam sungguh menarik untuk disimak. Pertarungannya juga cukup masuk akal, bagaimana dia yang badannya kecil harus mengalahkan musuhnya yang badannya jauh lebih besar.
Ketika dia terluka, kapten JJ juga hanya menggunakan lakban untuk menggantikan perban. Ketika dia ditawari uang yang banyak, dan atau secara psikologis dibawa ke masa lalunya kalau dia pun korban sistem militer di Amerika, dia tetap tidak menyerah kalah.
Ada cerita kilas balik tentang masa lalu kapten JJ yang ternyata pernah menjadi korban pelecehan seksual dari atasannya di militer. Alih-alih dilindungi, dia dibully oleh banyak orang dan dianggap sebagai yang mengakibatkan bos nya melecehkannya. Bagian ini tidak dibahas terlalu banyak sih, karena ini bukan isu utama. Lalu, dia sudah hampir menyerah dan ingin bunuh diri saja. Tapi ayahnya menemukannya dan mengajarkannya untuk tidak pernah menyerah selama hidup. Untungnya JJ mau mendengarkan ayahnya dan bangkit kembali, mengabaikan komentar orang-orang yang tidak mengetahui perkara sebenarnya.
Yang paling miris adalah, penjahatnya ini ternyata cukup jago untuk mencari kelemahan orang lain. Entah bagaimana, mereka menemukan kalau kelemahan kapten JJ ini bukan uang, tapi ayahnya. Kaki tangan dari Kessel datang ke rumah ayahnya dan kapten JJ diancam kalau tidak bekerjasama mereka akan membunuh ayahnya. Akan tetapi, kapten JJ tetap tidak menyerah, sesuai ajaran ayahnya.
Saya ga mau spoiler bagaimana endingnya, walaupun kalau dispoiler film ini menarik untuk ditonton bukan sekedar tahu ceritanya.
Hal yang tidak masuk akal
Namanya film, tidak harus masuk akal selama bisa dinikmati. Aksi seru yang ditunjukkan cukup membuat saya tetap penasaran menyelesaikan film berdurasi 92 menit ini. Turun naik ketegangannya juga tertata cukup rapi, tidak lelah karena berantem terus, dan tidak juga bosan karena banyak ngomong-ngomong doang.
Bagian yang tidak masuk akal ketika dengan satu tangan bergelantungan naik untuk memposisikan interceptor secara manual, padahal jaraknya cukup jauh dan waktu tersisa sangat singkat. Tapi ya, kalau dia ga berhasil naik, kok ya rasanya bakal sia-sialah semua usaha yang dia lakukan sebelumnya.
Kenapa bisa peringkat 1 di Netflix?
Banyak yang melontarkan kritik tentang film ini. Tapi walau demikian film ini bisa peringkat 1 di Netflix. Kalau menurut saya film ini cukup memberikan hiburan untuk melihat usaha menyelamatkan sebuah negara dari serangan rudal. Walaupun ini seperti misi yang tidak mungkin berhasil, tapi penggambaran cerita nggak terlalu canggih juga dan semua cukup masuk akal.
Tidak banyak cerita politik, kalaupun ada kisah politik hanya melalui dialog dan bukan menjadi fokus cerita. Film ini lebih banyak menunjukkan aksi mencari solusi mempertahankan diri karena bala bantuan masih jauh dan tidak bisa datang segera. Jadi ya aksi dan problem solving lah ya selain menunjukkan bagaimana seorang wanita bisa bangkit kembali dan mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya seperti biasa.
Mungkin juga banyak orang sudah bosan dengan aksi yang terlalu “canggih” ataupun terlalu tinggi fantasinya seperti saya, jadi butuh melihat pertarungan yang masih bisa diikuti dengan agak lambat dan bukan hanya kilatan cahaya atau pertarungan ala Avengers. Makanya nih film seperti Interceptor dan bahkan film India RRR yang berlangsung 3 jam pun cukup mendapat tempat untuk ditonton di waktu santai.
Ya udah deh, kalau mencari tontonan aksi yang menarik untuk ditonton, bisa nonton Interceptor di Netflix.
Leave a Reply