kamu mamah yang mana

Siapa sih Mamah Gajah itu?

Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog hadir kembali di bulan Januari, dan topik kali ini sebenarnya topik yang sulit buat saya. Topiknya: Tentang dirimu, Mamah Gajah. Saya tidak suka menuliskan terlalu banyak tentang diri saya dalam satu blog post. Karena dari itu, mari kita menuliskan tentang Mamah Gajah dan Mamah Gajah Ngeblog saja.

Kalau ada yang mau tahu tentang saya, silakan baca-baca dari berbagai tulisan yang ada saja ya, hehehe. Satu fakta saja ya tentang saya, saya mamah gajah yang tinggal di negeri gajah. Pernah melihat mamah gajah dan anaknya, dan pernah juga melihat bagaimana eek gajah diolah jadi kertas. Apakah kertasnya bau? Tentu tidak, karena sudah diolah terlebih dahulu.

Cukup dulu faktanya, mari kenalan dengan Mamah Gajah lainnya, terutama dengan Mamah Gajah Ngeblog.

Tentang Mamah Gajah

Beberapa tahun yang lalu, ketika saya baru menjadi seorang ibu, kebetulan saya menemukan komunitas yang disebut ITB Motherhood untuk kumpulan mamah gajah ini. Komunitas ini berinteraksi di sebuah FB Grup yang mana untuk menjadi anggotanya, kamu perlu direkomendasikan oleh teman yang memang sudah menjadi anggota dan kamu harus ingat nomor induk mahasiswa waktu kuliah dulu. Jadi, dengan cara ini, komunitasnya memang tidak menerima orang yang ngaku-ngaku alumni tapi tidak ada yang kenal sama sekali.

Istilah mamah gajah ini awalnya terasa aneh buat saya. Karena kesannya emak-emak dengan postur gajah. Mana ada emak-emak dengan senang hati mengakui dirinya besar seperti gajah! Walapun pada dasarnya kebanyakan setelah menjadi emak, dengan berbagai alasan tubuh lebih membesar dibandingkan masa remaja, tetap saja tidak akan ada yang dengan senang hati atau bangga disebut mamah ukuran gajah.

Jadi kenapa ada istilah mamah gajah? Saya tidak tahu siapa yang memulai sebutan ini, tapi sepertinya alumni dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang punya lambang Ganesha, sering juga disebut sebagai Institut cap Gajah. Sepertinya dari sanalah ibu-ibu lulusan ITB mengambil kata Gajah. Lalu, karena di Bandung, sebutan untuk ibu itu mamah bukan emak atau omak apalagi mamak. Sehingga cukup masuk akal ibu-ibu lulusan ITB menyebut ibu-ibu lai dengan sebutan Mamah Gajah.

Anggota dari komunitas Mamah Gajah ini tidak dibatasi angkatan, hanya dibatasi bahwa dia perempuan. Jadi kalau kamu perempuan/wanita lulusan ITB, sudah menikah atau belum, sudah memiliki anak ataupun belum, bekerja di ranah profesional ataupun domestik, kamu bisa menjadi anggota dari komunitas ini.

Karena anggota komunitasnya ada banyak, dari berbagai angkatan dan dari berbagai latar belakang akhirnya tentu saja obrolan bisa sangat bervariasi. Saya termasuk yang agak bingung mengikuti obrolan kalau ada terlalu banyak orang dengan terlalu banyak topik obrolan.

Bertahun-tahun menjadi anggota komunitas ini, saya termasuk yang jarang sekali membuka grupnya. Komunitas ini banyak membantu di masa saya baru punya anak pertama, setelahnya saya tidak sempat membaca lagi karena terlalu banyak topik dan saya tidak menemukan hal yang menarik.

Uniknya, setiap kali ada yang mencari tahu tentang Thailand dan Chiang Mai, pastilah akan ada yang menyebut saya, dan dari sana akhirnya terkoneksi dengan Mamah Gajah yang mencari tahu tentang kota Chiang Mai secara spesifik atau Thailand secara umum.

Lalu, beberapa tahun lalu, dari salah seorang mamah gajah di grup tersebut saya menemukan tentang kegiatan ODOP99days yang sekarang berubah jadi Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Belakangan saya semakin kenal dengan mbak Shanty, penggagas KLIP, yang juga seorang mamah gajah.

Tentang Mamah Gajah Ngeblog

mamah gajah ngeblog

Mamah Gajah Ngeblog ini subkomunitas dari ITB Motherhood. Seperti saya sudah sebut, komunitas mamah gajah punya berbagai topik, berasal dari berbagai latar belakang dan tentunya punya berbagai hal yang bisa dikelompokkan kecil-kecil. Setelah bergabung dengan KLIP, saya jadi rutin menulis di blog, dan saya jadi senang sekali ketika ada ajakan untuk bergabung dengan para mamah gajah yang suka ngeblog.

Tanggal 2 Januari 2021, Mamah Gajah Ngeblog terbentuk dalam sebuah WhatsApp Grup. Tahun 2022 ini, persis di hari ulang tahun pertama, MGN pindah ke Telegram. Antisipasi untuk menerima anggota lebih banyak lagi? Nggak juga sih, tapi karena pada dasarnya Telegram punya lebih banyak kelebihan sih dibandingkan WhatsApp.

Mamah Gajah Ngeblog, sesuai dengan namanya, tentunya isinya ya mamah gajah yang suka menulis di blog. Di dalam komunitas ini pun masih ada banyak ragam yang bisa dituliskan dari anggota yang tersebar di berbagai penjuru dunia dan punya berbagai hobi selain menulis blog.

Selain menulis di blog pribadi, komunitas Mamah Gajah Ngeblog juga membuat sebuah blog bersama yang isinya mulai dari cerita nostalgia kampus, tekno, jalan-jalan, film dan berbagai tips ngeblog yang terkadang berawal dari pembicaraan di grup.

Penutup

Mamah gajah sebenarnya tidak ada bedanya dengan ibu-ibu lainnya. Udah pernah kan dapat meme yang bilang seorang ibu itu harus serba bisa, bahkan harus jadi supermom? Walaupun para mamah gajah ini bukanlah super mom seperti di cerita-cerita fiksi ataupun meme manapun, mamah gajah menuliskan buah pikiran di blog sebagai bentuk untuk menjadi versi diri yang lebih baik.

Anggota komunitas Mamah Gajah Ngeblog ini juga sama saja dengan mamah yang lain. Dibalik semua perbedaan yang ada, kami suka menuliskan berbagai hal di blog. Kami suka menantang diri kami untuk tetap menulis di antara berbagai tanggung jawab lain yang dipercayakan pada kami.

Kamu alumni ITB perempuan yang suka menulis blog? atau kenal dengan seorang mamah gajah yang sedang ingin belajar ngeblog? Yuk gabung dengan Mamah Gajah Ngeblog.


Posted

in

by

Comments

6 responses to “Siapa sih Mamah Gajah itu?”

  1. Dewi Laily Purnamasari Avatar

    seru ih tulisannya teh Risna …
    nomor wahid ini setornya semangat, pastinya ngebut ngetiknya ha3 …

  2. May Avatar

    Setuju banget, Mamah Gajah juga manusia (lho katanya Gajah haha), kita sama aja.

    Suka banget dengan statement menulis di blog untuk menjadi lebih baik. Suka deh Risna

  3. Dini Avatar
    Dini

    Ya ampuun, jd inget dulu pernah nyoba ikutan ODOP99Days… Tp ga lolos tentu sajaa…

    Seru baca tulisan Mbak Risna

  4. Ririn Avatar

    Ahahahaha, “pernah lihat mamah gajah dan anaknya, dan lihat eek gajah jadi kertas” ini deskripsi diri sendiri yang menarik teh. Bener banget mamah gajah sangaaaat bermacam-macam dan MGN berhasil mempertemukan sesama mamah yang suka ngeblog?

  5. Sri Nurilla Avatar

    Halo sawadikap Mamah Risna, Mamah Gajah yang tinggal di Negeri Gajah. Ehehe.

    Risna menjadi ‘ensiklopedi’ Chiang May ya buat para Mamah Gajah ITBMH. πŸ™‚

    Betul, meskipun Risna tidak menuliskan secara eksplisit SIAPA DAN BAGAIMANA AKU, namun bisa ‘terbaca’ dari tulisan-tulisan Risna. πŸ™‚

    Nice to know u dear Risna. πŸ™‚

  6. Shanty Dewi Arifin Avatar

    Jadi ingat waktu kami dari ITB ikut jambore pramuka Asia Pasifik di Kuala Trengganu. Kami pada pakai kaos bergambar gajah. Eh, disangkanya malah perwakilan dari Thailand.

Leave a Reply