Tahun Baru Songkran, Tradisi Lokal Thailand yang Dirayakan Turis Internasional

Bertahun-tahun tinggal di Thailand, bisa dirasakan kalau negeri ini masih sangat berupaya melestarikan tradisi budayanya. Untuk memenuhi Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan April 2025 ini, saya akan menuliskan tradisi tahun baru Songkran di Thailand yang dirayakan di bulan April setiap tahunnya.

Tradisi tahun baru Songkran ini dirayakan di seluruh negeri dan bukan hanya oleh penduduk lokal, tetapi juga dijadikan menjadi suatu kegiatan yang menarik turis internasional untuk datang di bulan April ke Thailand.

Saya sudah pernah juga menuliskan tentang Songkran ini di situs Mamah Gajah Ngeblog. Di saat pandemi Covid, Songkran 2020 sampai 2022, perayaan Songkran siram-siraman sempat dilarang oleh pemerintah dengan meniadakan libur dan menggesernya ke masa yang dianggap sudah lebih aman. Tetapi setelah pandemi berhasil diatasi, perayaan Songkran semakin heboh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Walaupun yang diketahui oleh turis bahwa Songkran adalah waktunya siram-siraman air dan pesta basah-basah berhari-hari, tapi sebenarnya untuk penduduk setempat mereka masih merayakan tradisi berdoa dan memercik di rumahnya sebelum pergi merayakan Songkran berbasah-basahan.

Tradisi lokal

Tahun baru Songkran adalah tahun baru Thailand yang biasanya dirayakan di sekitar tanggal 13 – 15 April. Bulan April yang merupakan musim panas di Thailand, bertepatan juga dengan libur panjang di sekolah-sekolah di Thailand.

Berkumpul dengan keluarga

Dengan adanya libur sekolah, libur tahun baru Songkran terkadang juga bisa diperpanjang. Ada masanya kami mendapat libur total 10 hari di bulan April. Buat orang lokal, tentunya libur panjang yang ada diberikan supaya mereka bisa pulang kampung alias mudik dan berkumpul dengan keluarga.

Memercik air sebagai doa

Memercik patung Budha sebagai doa (sumber tatnews.org)

Songkran itu awalnya bukan siram-siraman air pakai ember besar di jalan raya, tetapi berdoa dan memercik patung Budha (untuk yang beragama Budha) meminta berkat. Selain di rumah, biasanya di tempat-tempat wisata maupun di mall terlihat ada patung Budha dan tersedia centong kecil untuk pengunjung bisa memercik patung tersebut.

Lalu di rumah-rumah, keluarga besar berkumpul, mengenakan baju tradisional dan saling menyiram air di tangan. Biasanya yang muda menyiram air ke tangan orang yang lebih tua sebagai penghormatan, sedangkan yang tua menyiram ke tangan yang lebih muda untuk memberikan berkat dan doa untuk kesehatan dan kesuksesan di tahun yang baru.

Memercik orang tua sebagai penghormatan (sumber: tatnews.org)

Air yang digunakan untuk memercik ini bukan air sembarangan, tetapi air yang sudah direndam bunga dan wewangian. Intinya sih tradisi menyiram air ini juga untuk membersihkan dari hal-hal yang mungkin kurang baik di tahun yang sudah berlalu dan pengharapan di tahun yang lebih baru.

Ke kuil dan membangun istana pasir

membangun istana pasir (sumber tatnews.org)

Selain merayakan dengan saling memercik di rumah, salah satu kegiatan tradisi lokal di tahun baru Songkran adalah ke kuil untuk berbagi amal baik. Bisa jadi berupa donasi kepada kuil ataupun untuk orang-orang yang kurang beruntung. Selain itu biasanya ada tempat tersedia untuk membangun istana pasir bersama-sama yang kemudian diteruskan dengan perang air sebagai bentuk kebersamaan.

Memang Songkran ini awalnya identik dengan kegiatan untuk yang beragama Budha, tetapi seperti halnya banyak hal di Thailand, mereka membuat kegiatan ini menjadi sesuatu yang bisa dirayakan oleh semua orang, bahkan oleh orang yang tidak beragama sekalipun.

Festival Songkran untuk menarik turis asing

Sejak kami tiba di Thailand di tahun 2007, kami sering diingatkan untuk berhati-hati keluar rumah di saat tahun baru Songkran. Kalau kena siram, tidak boleh marah, karena semua orang tahu keluar rumah di saat Songkran artinya siap-siap basah.

Siram-siraman air

Awalnya kami tidak ikutan dalam kegiatan siram-siraman air ini, alasannya karena saya tidak mau basah dan takut sakit. Tetapi beberapa tahun terakhir, kami memberikan kesempatan untuk anak-anak merasakan serunya main air. Air yang digunakan sudah tentu bukan air yang dijamin kebersihannya, tapi ya tentunya kami memilih tempat yang tidak terlalu brutal siram-siramannya.

Anak-anak ikutan main air di Songkran 2023 (dokumentasi pribadi)

Beberapa tempat di Chiang Mai seperti parit yang mengelilingi kota tua sebenarnya sudah dibersihkan airnya sebelum perayaan Songkran, tapi masalah berikutnya adalah orang-orang banyak yang mencampur es batu ke dalam ember airnya supaya airnya dingin.

Memang sih karena udara panas banget, tentunya disiram air dingin itu justru membantu mendinginkan diri. Siram-siraman air ini mulai dari menggunakan pistol air sampai dengan gayung atau ember kecil. Bahkan ada yang senang masuk ke dalam ember untuk mendinginkan diri.

Setiap bulan April pasti banyak yang jualan pistol air (dokumentasi pribadi)

Baju motif bunga-bunga

Kebanyakan tempat juga biasanya sudah menjual baju berbunga-bunga sejak awal April. Walaupun tentunya tanpa baju berbunga-bunga pun tetap boleh ikut serta untuk bermain siram-siraman.

Baju motif bunga yang dipakai hanya sekitar bulan April (dokumentasi pribadi)

Kalau datang ke Thailand di bulan April, jangan heran kalau melihat hampir semua orang pakaiannya berbunga-bunga ala di Hawai begini.

Bertahun-tahun tinggal di Thailand, saya belum pernah sih sengaja beli baju motif ini, alasannya karena sayang aja beli baju buat dipakai di bulan April. Eh tapi untuk anak-anak saya pernah beli waktu masih kecil, dan benar aja, dipakai sekali saja dan habis itu sudah tak muat lagi.

Panggung hiburan sampai malam

Salah satu kegiatan yang semakin ramai setiap Songkran pasca pandemi adalah panggung hiburan di hampir setiap mall yang ada termasuk di Chiang Mai. Biasanya yang meramaikan sudah tentu anak muda.

Panggung hiburan yang mendatangkan artis ternama, disemprot air dan juga balon sabun, kegiatan yang bikin jalanan macet karena bisa berlangsung sampai menjelang tengah malam.

My Water World di Maya Mall Chiang Mai (sumber: Chiang Mai Traveler)

Oh ya, biasanya karena banyak yang traveling dan juga ada keramaian akan ada banyak kecelakaan, pemerintah Thailand mengeluarkan larangan konsumsi minuman beralkohol saat merayakan Songkran. Tapi ya tentunya tetap saja ada yang tidak mengindahkan larangan dan biasanya hari-hari perayaan Songkran menjadi hari yang dianggap berbahaya karena banyak yang ngebut ataupun mabuk di masa perayaan tahun baru Songkran.

Berbagai penyakit bisa timbul sehabis Songkran. Mulai dari batuk pilek, sakit tenggorokan, diare, sampai sakit kulit karena terbakar matahari. Tetapi tidak mengurangi niat banyak orang untuk meramaikan kegiatan siram-siraman air ini.

Mau ikutan perayaan Songkran?

Pemerintah Thailand berhasil mempromosikan tahun baru Songkran ini mengundang turis asing datang ke Thailand di bulan April untuk merasakan siram-siraman air di musim panas di berbagai kota di Thailand termasuk di Chiang Mai.

Comments

Leave a Reply