Alasan Menggunakan Hotel di Airport

Sejak dulu sudah ada hotel di airport, tetapi kami tidak pernah terpikir untuk menggunakannya. Kami pikir harganya mahal. Pernah sekali menginap karena terpaksa di Tune Hotel Kuala Lumpur, saat itu penerbangan dari Chiang Mai ke Indonesia tidak ada yang bisa langsung di hari yang sama. Mau nggak mau harus menginap di hotel atau ya mencari lounge untuk merebahkan badan di mana saja di bandara.

Belakangan setelah semakin banyak penerbangan murah semakin banyak pilihan, akan tetapi saat awal penerbangan dibuka kembali pasca pandemi pilihannya terbatas lagi.

Rasanya kasian anak-anak kalau mereka nggak dapat tidur yang cukup. Akhirnya kami mencoba untuk menginap di hotel bandara di Don Mueang, Bangkok. Ternyata harganya nggak terlalu mahal kok. Lagipula kalau sudah dapat tiket pesawat murah, bisa dong harga hotelnya dianggap bagian dari harga tiket pesawat saja. Masih terjangkau lah.

Pengalaman Menginap di Hotel Airport

Sejak 2022, kami sudah beberapa kali menginap di hotel airport sebelum terbang. Kalau dulu di Tune Hotel ruangannya sangat terbatas, sempat terpikir semua hotel bandara seperti itu. Ternyata nggak begitu kok. Beberapa hotel cukup besar dan hampir sama saja dengan hotel di kota.

Amari Don Muang Airport Hotel

Saat awal pandemi berakhir, rute terbang dari Chiang Mai ke Jakarta tidak banyak pilihan. Mau itu penerbangan mahal ataupun penerbangan ekonomi, jam terbangnya tidak selalu pada jam yang normal. Pilihan kami tentu saja penerbangan ekonomi.

Karena jam terbang dari Bangkok sekitar pukul 1.30 pagi, kami pikir ada baiknya kami berangkat agak awal dari Chiang Mai dan beristirahat dulu di hotel. Kami hanya mengambil 1 kamar saja, karena yang penting anak-anak bisa tidur setidaknya beberapa jam sebelum pukul 11 malam untuk check in.

Kami sempat salah memilih hotel yang ada di dekat bandara tetapi tidak langsung di dalam bandara. Karena ternyata walaupun dekat, berjalan kaki dengan bagasi yang banyak ke hotel tersebut menjadi hal yang tidak memungkinkan. Mau naik taksi ke sana, kok rasanya kagok. Kami memang salah perkiraan, tadinya kami pikir kami bisa pergi ke hotel setelah menitipkan bagasi di airport, eh ternyata kami tidak menemukan tempat menitipkan bagasi yang dekat dengan keberangkatan berikutnya.

Akhirnya kami memilih hotel Amari Don Muang yang benar-benar terhubung ke bandara. Ada jembatan khusus tertutup dari bandara Don Muang ke hotel tersebut. Kami bisa membawa koper dengan mudah dan tidak usah merasa khawatir walau berjalan di tengah malam.

Kami beruntung karena masih mendapat kamar walau memesan dadakan di sana. Lumayan untuk beberapa jam anak-anak bisa istirahat dan tidur sebelum berangkat lagi untuk check in.

Jakarta Airport Hotel

Dari Jakarta menuju Chiang Mai, beberapa kali kami mendapat pesawat pukul 6 pagi. Perjalanan Depok ke Cengkareng bukan perjalanan yang bisa dipastikan tanpa macet. Kalau harus memilih antara bangun tengah malam untuk perjalanan ke Cengkareng atau berangkat ke bandara sehari sebelum keberangkatan, tentu saja saya akan memilih berangkat ke bandara sehari sebelum berangkat dan menginap di hotel airport.

Jakarta Airport Hotel merupakan hotel bandara yang sejauh ini paling sering kami datangi. Rasanya 3 tahun berturut-turut, ketika kembali dari Jakarta, kami akan menginap di hotel ini. Apalagi terminalnya sudah tidak harus naik kendaraan lagi untuk sampai ke tempat check in. Pernah sih sekali kami harus diantar ke terminal yang berbeda, tetapi tidak usah khawatir macet, karena toh sudah ada dalam komplek bandara.

Kelebihan dari hotel ini, selain berada di terminal yang sama dengan keberangkatan ke Bangkok, kasurnya paling pas buat saya. Tidak terlalu empuk dan juga tidak keras.

Jakarta Airport Hotel ini juga merupakan satu-satunya hotel bandara yang pernah kami kunjungi di mana kita bisa melihat ke area pesawat dari dalam kamar tapi tidak terdengar suara berisik mesin pesawatnya. Anak-anak senang pastinya bisa melihat pesawat dari dekat.

Anara Sky Kualanamu

Sejak bandara di Medan pindah ke Kualanamu, rasanya perjalanan dari rumah ke airport itu lumayan jauh. Kami memilih hotel Anara Sky Kualanamu tentunya karena lokasinya ada di dalam terminal yang sama dengan keberangkatan. Kami tinggal menggunakan eskalator, bisa sampai deh ke tempat check in.

Sarapannya juga lumayan enak dan menyediakan berbagai makanan khas kota Medan. Bagian ini saya ingat banget ya, hehehe.

Yotelair Singapore Changi

Kami juga pernah sengaja transit di Singapore ketika terbang dari Jakarta ke Chiang Mai. Sebenarnya memang Changi cukup luas dan banyak tempat untuk meluruskan kaki asal membawa perlengkapan seperti selimut dan lain-lain. Tapi karena kami membawa oppung juga sekalian alasan jalan-jalan singkat di Singapore, maka kami memilih tidur yang lebih proper di hotel.

Hotel di Singapore itu sudah terkenal harganya mahal, apalagi hotel di bandara. Walau ruangannya terasa bersaing dengan Tune Hotel  kecilnya, tetapi kasurnya cukup nyaman.

Masalah menginap di Changi adalah, karena bandaranya sangat luas, kami sempat kesulitan mencari lokasi dari hotel yang sudah kami pesan sebelumnya ini.

Alasan kami menggunakan hotel airport

Dari pengalaman kami menggunakan hotel di airport, sebenarnya bukan tanpa alasan kami memilih menginap di hotel airport, walaupun pastinya jadi ekstra pengeluaran. Seperti disebutkan sebelumnya, anggap saja biaya menginap di hotel sebagai bagian dari harga tiket pesawat.

Jam penerbangan

Jam terbang terlalu pagi atau terlalu malam menjadi alasan kami memutuskan menginap di hotel airport. Kalau jam terbangnya normal, tentunya memilih berangkat dari rumah saja.

Kalau menginapnya sangat singkat, kami akan memesan 1 kamar saja dan tidur seadanya. Tetapi kalau memang bisa cukup waktu untuk tidur lebih dari 5 jam, kami memesan kamar yang cukup untuk semua orang tidur nyenyak.

Rumah jauh dari bandara

Depok itu jauh dari Cengkareng, demikian juga Medan jauh dari Kualanamu. Dengan lokasi yang cukup jauh dari rumah, lebih baik berangkat sehari sebelumnya dan menginap. Perasaan juga bisa jadi lebih tenang nggak takut kena macet.

Lebih baik bayar ekstra (yang bisa dihitung sebagai bagian dari ongkos perjalanan), daripada tiket hangus karena terlambat.

Tentunya pilih hotel airport yang letaknya memang sudah di dalam lokasi bandara. Lebih baik lagi kalau hotel tersebut berada di terminal yang sama dengan terminal keberangkatan. Atau, kalaupun bukan berada di terminal yang sama, pastikan hotel tersebut menyediakan angkutan untuk ke terminal keberangkatan.

Keuntungan menginap di hotel airport

Ada beberapa keuntungan yang kami rasakan dengan menginap di hotel airport:

Tidak takut terlambat

Kota tujuan kami di Indonesia, berada cukup jauh dari bandara kedatangan. Kalau tiket berangkat dari Cengkareng itu sekitar pukul 6 pagi, maka kami harus tiba di bandara pukul 3 atau 4 pagi.

Untuk tiba di Cengkareng sepagi itu, kami harus berangkat tengah malam dari Depok. Duh, nggak banget deh rasanya perjalanan jam 1.30 atau 2 dinihari. Perasaan juga terkadang khawatir kalau ada apa-apa di jalan.

Sama halnya kalau perjalanan dari Medan ke Kualanamu. Beberapa tahun silam, sebelum kami mengenal hotel di bandara, kami pernah berangkat pukul 4 pagi dari Medan untuk mengejar penerbangan pukul 8 dari Kualanamu. Padahal malam sebelumnya saya baru tidur larut karena biasanya sebelum berangkat, dipuas-puasin ngobrol dan akhirnya semakin larut untuk menyiapkan bawaan pulang.

Packing selesai lebih awal

Menginap di bandara, artinya harus berangkat di hari sebelum keberangkatan. Acara ngobrol sampai larut atau packing sampai larut tentu tidak terjadi karena semua harus sudah diselesaikan sehari sebelum berangkat. Mau gak mau, semuanya harus dibawa ke bandara sebelumnya.

Seandainya ada yang ketinggalan, masih bisalah disusulin untuk diantar ke airport. Tapi kalau bisa sih jangan sampai ada yang ketinggalan deh, tetap saja kasian yang harus mengantar barang yang ketinggalan.

Tidur dengan tenang

Pilihan menginap di bandara, membuat kami bisa berangkat cukup santai. Biasanya kami akan berangkat ke hotel selesai makan malam sehari sebelum keberangkatan. Kalaupun misalnya ingin makan di restoran sebelum ke hotel juga bisa, intinya ketika tiba di hotel tidak usah memikirkan makanan lagi dan langsung istirahat karena toh sudah makan malam.

Biasanya kami akan berusaha tidur awal, karena besoknya tetap saja harus bangun awal. Karena sudah di bandara, kami tidak perlu takut terlambat dan tentunya bisa bangun sekitar pukul 3 dan langsung siap-siap check-in untuk penerbangan pukul 6 pagi.

Tidak pusing urusan sarapan

Biasanya, pukul berapapun bangun sebelum perjalanan, rasanya kalau belum sarapan itu kok kayak ada yang kurang. Nah kalau dulu harus memikirkan makan apa sebelum berangkat ke bandara, kalau menginap di hotel bandara, walau jam 3 pagi, sudah tersedia loh sarapannya. Jadi kami bisa sarapan sebelum check in.

Atau andai memilih makan makanan lain di bandara, biasanya ada saja gerai makanan yang buka 24 jam. Jadi ga usah pusing memikirkan mau makan apa. Kadang-kadang bisa juga menunggu sarapan di pesawat, tetapi kalau pesawat terlambat datang, setidaknya ada banyak pilihan membeli sarapan dan tidak terlambat sarapan.

Menginap di airport hotel bagian dari perjalanan

Dulu, saya pikir menginap sebelum melanjutkan terbang itu repot karena harus bongkar koper dan susun koper lagi. Tetapi ternyata, kalau sudah disiapkan dengan baik, menginap di hotel airport itu justru membuat perjalanan terasa sebagai bagian dari perjalanan liburan itu sendiri.

Kalau memang masih ada dananya, pertimbangkan memasukkan komponen menginap di airport hotel sebelum berangkat ketika jam penerbangan bukan jam yang normal.

Ada yang juga seperti kami yang suka menginap di hotel airport? Bagikan yuk alasan kalian apa.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply