Isi tulisan ini
Setelah mendengarkan buku Mencari Simetri karya Annisa Ihsani, saya jadi mencari buku lain dari penulis yang sama. Ternyata ada buku Teka-Teki Terakhir, dengan genre teenlit alias buku untuk anak remaja.
Kalau buku sebelumnya tokohnya tentang wanita usia 29 tahun, kali ini tokohnya Laura, seorang anak berusia 12 tahun. Buku ini cocoknya memang untuk anak usia tersebut, tetapi menarik kok buat disimak oleh orang dewasa juga, terutama kalau pembaca yang suka dengan teka-teki logika dan sekitar matematika.
Sinopsis Teka-Teki Terakhir
Seperti biasa, daripada mengetik ulang, sinopsisnya saya ambil dari Goodreads. Cerita ini berlangsung di sekitar tahun 1992 yang dialami oleh Laura, gadis berusia 12 tahun yang sering ke rumah tetangganya pasangan Maxwell di Jalan Eddington, Littlewood.
Awalnya Laura selalu takut ketika harus melewati rumah tetangganya itu, banyak yang bilang yang menempati rumah itu adalah pasangan penyihir atau ilmuwan gila. Tetapi, ketika Laura mendapat nilai 0 di kertas kuis mateamatikanya, dia diajak ngobrol oleh tuan Maxwell yang kemudian meminjamkannya buku tentang angka 0 tersebut.
Walaupun awalnya takut dengan pasangan Maxwell dan rasa tidak suka dengan pelajaran matematika, ternyata setelah membaca buku yang dipinjamkan itu, Laura menemukan ketertarikan pada matematika. Apalagi ketika dia ingin mengembalikan buku tersebut, dia malah diijinkan memilih buku lain untuk diambil dari koleksi perpustakaan keluarga Maxwell.
Setelah mengetahui kalau anggapan orang-orang tentang keluarga itu tidak benar, Laura jadi sering mengunjungi pasangan Maxwell. Tujuan utama biasanya ingin mendapatkan buku bacaan, tetapi selain itu dia merasa obrolan yang didapatkan dari pasangan Maxwell membuatnya semakin menyukai matematika.
Fiksi Matematika
Ada banyak hal menarik yang dia pelajari dari pasangan Maxwell, nilai matematikanya juga semakin membaik. Dalam cerita di buku ini disebutkan juga tentang berbagai istilah matematika.
Membaca buku ini terasa semakin menarik karena seperti membaca sedikit artikel tentang kehidupan matematikawan dalam usahanya membuktikan berbagai teorema diantara cerita fiksi. Misalnya saja diceritakan berhasilnya ditemukan pembuktian dari Teorema Terakhir Fermat yang sudah menjadi misteri buat banyak matematikawan sejak tahun 1637 dan akhirnya berhasil dibuktikan di tahun 1994.
Rekomendasi
Buku ini menarik diberikan kepada anak remaja untuk mengenalkan berbagai istilah matematika. Tapi tenang saja, buku ini tetap karya fiksi, bukan diktat matematika.
Ada cerita khas remaja di dalamnya, tentang bagaimana hubungan Laura sempat renggang dengan sahabatnya karena merasa diabaikan, juga ada bagian bagaimana Laura merasa perlu membela anggapan yang salah tentang tetangganya itu kepada teman-temannya.
Selain cerita Laura yang sering mengunjungi keluarga Maxwell, tentu saja ada cerita bagaimana Laura di keluarganya dan juga kegiatan di sekolahnya.
Tentang Annisa Ihsani
Sekilas saya sempat berpikir kalau buku ini adalah buku karya penulis asing yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Apalagi karena lokasi cerita ini bukan di Indonesia, berbeda dengan buku sebelumnya karya penulis yang sama.
Saya jadi mencari tahu, siapa sih Annisa Ihsani ini dan kenapa dia menulis cerita fiksi yang banyak ilmu matematikanya? Ternyata penuilsnya memang bukan penulis fiksi biasa. Annisa Ihsani ini dulu kuliahnya Ilmu Komputer UI, lanjut S2 di Malta dan juga kuliah lagi di Groningen untuk ilmu Linguistik. Buku Teka-Teki terakhir ini merupakan buku pertamanya.
Menurut saya, untuk karya pertama, penulisnya keren juga mendapatkan ide menulis buku remaja yang memberikan banyak ilmu matematika, sesuatu yang biasanya tidak terlalu disukai banyak orang.
Ada beberapa buku lain karya Annisa Ihsani selain yang sudah saya dengarkan, sayangnya baru ada 2 saja di Storytel. Mungkin kalau rajin, bisa juga sih baca buku lainnya yang siapa tau ada di Gramedia Digital atau iPusnas.
Leave a Reply