Isi tulisan ini
Salah satu daya tarik buku fiksi adalah, adanya imajinasi dari penulis yang mengambil sebagian dari hal yang memang ada di dunia nyata dan dikembangkan tanpa batasan. Kita tidak bisa protes dengan berkata: mana mungkin bisa begitu, karena semua hal itu mungkin saja terjadi dalam dunia fiksi.
Untuk cerita fiksi ilmiah, ceritanya jadi bisa lebih seru lagi. Beberapa fakta yang dikemukakan harus tetap sesuai dengan ilmu pengetahuan, tapi pengembangan imajinasinya bisa tanpa batas. Buku cerita George and the Unbreakable Code ini termasuk ke dalam fiksi ilmiah yang berusaha memberikan informasi terkait teknologi, dan mengembangkan beberapa hal untuk diimajinasikan.
Yuk teruskan membaca untuk mengetahui beberapa hal yang menarik dalam cerita ini.
Super komputer yang bisa berbicara
Salah satu benda canggih yang dimiliki ayah Annie adalah sebuah super komputer yang bisa diajak berbicara. Jadi kita memberi instruksi dengan bertanya dan robotnya akan mengeluarkan suara untuk menjawab. Sebenarnya, kalau sudah biasa mengajak google assistant atau siri berbicara, hal ini sudah tidak asing lagi. Kita bisa memberi instruksi dengan suara, dan kita juga bisa bertanya berbagai hal tanpa mengetikkan pertanyaannya.
Tapi dalam cerita ini, tentunya super komputernya sudah di level lebih keren daripada google assitant ataupun siri. Pertanyaanya juga bisa rumit, dan hasil pencariannya bisa dengan cepat mendapatkan jawabannya.
Super komputer di cerita ini diberi nama Cosmos. Karena komputer ini sebenarnya mesin yang dipakai ayah Annie untuk bekerja, ada hal-hal yang bukan sekedar tanya jawab yang bisa dilakukan oleh komputer ini, tapi bisa juga membuka gerbang ke luar angkasa.
Space walk tanpa keluar rumah
Anak-anak yang menyukai teknologi, biasanya akan menyukai segala sesuatu terkait luar angkasa. Anak-anak saya juga game mainannya juga selalu terkait dengan luar angkasa. Annie dan George sepertinya di buku sebelumnya sudah pernah berperjalanan di luar angkasa, tapi karena saya belum baca, saya belum bisa cerita banyak.
Di buku ini, diceritakan kalau ibunya Annie melarang mereka untuk memakai Cosmos, tapi Annie beralasan kalau dia membutuhkan super komputer itu untuk mengerjakan tugas kimia nya. Lalu, ketika ibunya Annie pergi, Annie yang sedang mencari informasi tentang air yang ada di luar angkasa terpikir untuk melakukan space walk ke tempat yang ada airnya itu.
Bagian ini saya belum baca sampai habis, tapi kesan yang dibaca sampai saat ini, Cosmos bisa membuka gerbang untuk mereka ke “luar angkasa”. Mereka bahkan menggunakan space suit, jadi bukan sekedar kacamata virtual reality.
Robot mirip manusia
Salah satu hal menarik dalam buku ini diceritakan kalau suatu hari ketika George sedang berada di rumah Annie, mereka menerima kedatangan paket besar. Paket itu ternyata isinya adalah sebuah robot yang mengambil bentuk dan rupa ayahnya Annie.
Diceritakan robotnya mirip sekali dengan ayahnya Annie. George dan Annie penasaran bagaimana mengendalikan robot tersebut. Mereka juga kaget tapi juga senang sekali ketika robotnya berhasil merespon sesuai perintah yang diberikan.
Teknologi itu tidak 100 persen aman
Kalau di bagian awal diceritakan bagaimana mesin ATM mengeluarkan uang cash, di bagian yang saya baca menceritakan kalau semua penerbangan tiba-tiba digratiskan. Semua situs pembelian tiket pesawat menunjukkan kalau jumlah yang harus dibayarkan itu nol alias gratis. Tentu saja hal ini mengakibatkan kekacauan karena semua orang jadi tiba-tiba ingin terbang.
Sudah bisa ditebak, masalah ATM yang tiba-tiba mengeluarkan duit dan masalah pesawat yang digratiskan ini semuanya pasti terjadi karena sistemnya ada yang mengubah (dihack). Siapa yang menghack? Ini masih belum diketahui, karena saya belum selesai membacanya.
Teknologi itu memang bisa membantu kita, seperti halnya saya bisa ikutan berbagai Zoom meeting dan berkomunkasi dengan saudara dan teman di belahan bumi lain, tapi kalau sudah ada yang jahat dan menghack, ini repot urusannya.
Tapi, karena tulisan ini bukan tulisan teknologi, nantikan saja kelanjutan ceritanya ya, hehehe…
Oh ya, kalau tiba-tiba semua situs penerbangan menggratiskan tiketnya, kalian akan langsung beli untuk terbang ke mana nih? (anggap aja andai tidak ada pandemi).
Leave a Reply