Isi tulisan ini
Dari dulu, saya memakai aplikasi Telegram Messenger dengan alasan yang sama dengan yang pernah dituliskan Joe di blog kami. Kekurangan terbesar dari Telegram Messenger adalah tidak adanya fitur Video Call.
Saya juga semakin suka menggunakan Telegram karena bisa dipakai buat menyimpan berbagai file, termasuk bisa dipakai untuk mendengarkan buku bersuara.
Hari ini, Telegram Messenger akhirnya meluncurkan fitur terbaru yang memungkinkan penggunanya melakukan panggilan video, termasuk panggilan video dalam grup percakapan.
Saya pun langsung iseng mencobanya bareng Joe dan Jona.
Update Aplikasi Telegram
Langkah pertama yang dilakukan tentunya harus update Telegram Messengernya. Menurut informasi dari teman yang sudah update, dia perlu keluar masuk playstore beberapa kali sampai bisa mengupdate aplikasinya.
Saya coba beberapa kali, kok tidak bisa juga ya untuk di ponsel Android saya. Joe mencoba di ponsel iPhonenya langsung bisa update. Akhirnya, cari akal dengan menginstal aplikasi dengan menggunakan akun yang terdaftar di playstore indonesia.
jangan tanya kenapa playstore Thailand dan Indonesia gak langsung mengupdate aplikasinya bersamaan. Pokoknya berhasil update.
Untuk update aplikasi Telegram di Desktop tentunya lebih mudah. Hari ini, saya langsung melihat pemberitahuan untuk mengupdate Dekstop Telegram di komputer.
Video Call Dari Dalam Voice Call Grup
Video call di Telegram ini dilakukan dari dalam Voice Call. Beberapa waktu yang lalu, Telegram menambahkan fitur voice call dalam grup percakapan. Jumlah orang yang bisa ikut dalam percakapan tersebut tidak dibatasi.
Hari ini, fitur Video Call diluncurkan sebagai bagian dari Voice Call dalam Grup. Jumlah peserta yang bisa ikut dalam video call masih dibatasi 30 orang, tapi jumlah ini akan ditingkatkan kemudian.
Fitur Video Call ini juga dilengkapi dengan fasilitas berbagi layar, dan pengaturan meredam suara latar belakang yang tidak diperlukan, ataupun kemungkinan suara yang masuk kembali ke dalam microfon (umpan balik).
Memulai Panggilan dari Voice Chat
Sebagai catatan, hanya admin dari grup yang bisa memulai panggilan dari dalam grup. Hal ini tentu saja supaya tidak sembarang anggota memulai percakapan suara ataupun video.
Kami punya grup telegram, tapi Joshua tidak mau ikutan. Jadi dari dalam voice chat ini, kita bisa menyalakan video. kalau kita menyalakan Video, maka percakapan tersebut menjadi video call.
Kalau ingin melihat lebih jelas, kita bisa juga mengganti cara melihat peserta. Biasanya, dengan cara begini, yang bicara akan terlihat wajahnya.
Pengaturan Peserta Video Chat
Namanya percakapan lebih dari 2 orang, ada saja kemungkinan lebih dari 2 orang bicara bersamaan. Sebagai admin, kita bisa mengatur supaya peserta tidak boleh bersuara.
Selain pengaturan siapa yang boleh bicara atau tidak, kita bisa juga mengatur volume suara dari peserta Chat supaya tidak terlalu keras.
Sebagai admin, tentu saja kita juga bisa mengeluarkan peserta Chat kalau dibutuhkan.
Pengaturan Lain untuk Video Chat Grup Telegram
Seperti telah disebutkan, fitur video chat ini kita bisa mengatur untuk mengaktifkan meredam suara. Kita juga bisa mengganti judul voice chat, membagikan link undangan percakapan, membagikan layar dan merekam percakapan (terbatas hanya suara saja).
Saya tidak akan bahas semuanya, yang menarik adalah bagian membagikan layar atau share screen dan merekam.
Merekam Percakapan (Suara Saja)
Ketika percakapan direkam, seluruh peserta chat akan diberitahukan kalau percakapannya direkam. Berbeda dengan mereka di Zoom atau di Skype, rekaman percakapan yang bisa dilakukan di telegram ini hanya rekaman suara saja.
Hasil rekaman percakapan akan disimpan di saved messages admin yang merekam. File rekaman akan mempunyai format ogg. Format ogg ini format audio seperti mp3, tapi sifatnya terbuka, sehingga pembuat softwarenya tidak harus bayar royalti.
Membagikan Layar
Fitur berbagi layar (share screen) ini tidak ada untuk video chat yang dilakukan personal antara 2 orang. Untuk bisa melakukan berbagi layar, bisa diakali dengan membuat sebuah grup percakapan yang isinya 2 orang saja.
Setiap orang dalam percakapan bisa membagikan layarnya. Tapi, untuk bisa melihat layar tersebut terus-menerus, kita harus mengaktifkan pin. Kalau tidak di pin, layar akan berganti-ganti terus menerus.
Satu hal yang lucu dari membagikan layar bisa dilihat layar dalam layar. Prinsip membagikan layar di Video Call telegram ini akan membagikan keseluruhan layar yang dibuka oleh peserta. Jadi, apapun yang dilihat oleh yang membagikan, itu yang akan dilihat oleh peserta lainnya.
Penutup
Fitur video call ini masih terasa kurang sempurna, tapi harapannya akan semakin baik ke depannya.
Selain terbatasnya jumlah peserta yang bisa ikut (maksimum 30 orang), saat ini kita hanya bisa merekam suara saja. Selain itu, fitur berbagi layarnya juga mengurangi privasi karena membagikan keseluruhan layar.
Kita tunggu saja update dari Telegram berikutnya, semoga saja selain jumlah peserta meningkat, kita bisa merekam videonya selain audio. Siapa tahu juga fitur berbagi layar semakin bisa dibatasi layar untuk aplikasi tertentu saja.
Kira-kira, kalau sudah semakin lengkap fitur dari telegram, apakah aplikasi chat lain akan ditinggalkan? Kamu lebih suka pakai aplikasi apa untuk mengirimkan pesan ke teman dan keluarga? Atau apakah kalian akan migrasi ke Telegram Messenger?
Leave a Reply