Keunikan Nama Orang Thai

Sebelum datang dan tinggal di Chiang Mai dulu, saya tidak pernah punya teman orang Thailand. Lalu, ketika pertama kali berkenalan dengan orang Thai, saya heran kenapa nama mereka semuanya kebanyakan satu suku kata. Beberapa nama orang Thai pertama yang saya kenal misalnya: Tum, Pae, Year, Meuy, Chan, Bon dan Beau.

Belakangan saya mengetahui kalau semua orang Thai memperkenalkan diri dengan nama panggilan alias nickname. Selain nama panggilan, mereka juga punya nama Thai yang terdiri dari nama depan dan nama keluarga yang sampai sekarang tidak saya ketahui kecuali mereka mencantumkan di sosial medianya.

Berhubung tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini mengajak bercerita tentang kisah di balik nama, saya jadi iseng mencari tahu tentang cerita di balik nama orang Thai. Semakin saya mencari tahu, ternyata ada banyak hal menarik tentang nama orang Thai. Salah satu fakta menarik yang saya baru tahu tentang nama orang Thai adalah: mereka tidak memiliki nama tengah.

Saya tidak bercerita tentang nama saya sendiri, karena cerita itu sudah pernah saya tuliskan sebelumnya. Intinya sih keluh kesah karena ga punya nama belakang di akte lahir, hehehe. Padahal, menurut salah satu teman anak saya di sini, dia pikir semua orang Indonesia punya nama yang super panjang, karena dia pernah punya guru orang Indonesia yang katanya namanya panjang sekali dan sulit diingat.

Dipikir-pikir, masalah tidak memiliki nama belakang seperti saya tidak akan terjadi dengan orang Thailand, karena mereka selalu punya nama depan dan nama belakang, walaupun umumnya nama legal mereka itu sulit dibaca dan terkadang cukup panjang sebagai sebuah nama.

Nama panggilan yang umumnya satu suku kata

Nama-nama orang Thai yang saya kenal berikutnya ada banyak yang sama. Misalnya guru menjahit saya namanya Deng (artinya merah), lalu tukang AC yang datang membersihkan AC juga namanya Deng. Entah kenapa, ketika bertemu beberapa orang lain juga ada yang namanya Deng. Ada apa dengan warna merah? Tentunya masing-masing punya alasan kenapa nama mereka Deng. Selain warna merah, ada juga beberapa orang yang memakai warna lain sebagai nama panggilan.

Nama orang Thai berikutnya yang saya kenal dan unik menurut saya misalnya Bom , Gun, Po, Fa dan Kun. Untuk 2 orang pertama, kebetulan berada pada kantor yang sama. Tiba-tiba saya membayangkan kalau mereka sedang di pesawat dan memanggil nama satu sama lain, bisa bikin orang-orang langsung waspada karena ada Bom dan Gun.

Nama unik yang sering dipakai juga adalah Bon. Dulu saya selalu bertanya apa artinya Bon? Eh ternyata mereka bilang karena mereka suka olahraga sepak bola. Setelah agak tertegun sejenak, saya baru menyadari maksudnya namanya bukan Bon tetapi Ball. Harap maklum, waktu itu saya belum paham aturan bunyi konsonan Thai di akhir, kalau kata dengan akhiran huruf yang bunyinya ‘L’, di bahasa Thai biasanya jadi berbunyi ‘N’.

Selain menggunakan kata dari warna atau olahraga kesukaan, orang Thai juga suka menggunakan berbagai nama hewan seperti Chang(gajah), Gop (frog), Moo(babi), Poo (kepiting), dan Nok (burung).

Masalahnya terkadang, buat yang belajar bahasa Inggris, beberapa kata itu jadi terasa aneh. Misalnya Poo itu dibaca dalam bahasa Indonesia maksudnya Pu yang artinya kepiting. Akan tetapi dalam bahasa Inggris artinya jadi kata yang tak pantas disebutkan.

Ketika mereka berusaha menginggriskan kata kepiting menjadi Crab, masalah baru muncul karena kata ‘crab’ itu sendiri dalam bahasa Inggris punya makna lain yang juga kurang bagus. Mau diganti jadi Crap juga nggak ada bagus-bagusnya.

Untuk kemudahan adaptasi ketika mereka pergi ke negara-negara berbahasa Inggris, biasanya nama-nama yang berpotensi bermasalah seperti Poo, Pee, ataupun Porn disarankan untuk mencari nama panggilan baru.

Setiap kali berkenalan dengan orang Thai, saya akan berusaha menanyakan apa arti nama panggilannya. Ternyata nama panggilan mereka tidak selalu ada artinya. Bisa jadi nama panggilan mereka hanya permainan bunyi yang suka mereka dengar dan terdiri dari satu suku kata.

Belakangan ini, sudah mulai ada juga nama panggilan orang Thai yang meniru nama dari barat. Sudah mulai ada yang memakai nama Apple (yang akhirnya dipanggil appen), lalu ada yang memakai nama Anna, dan beberapa memakai nama brand yang mereka suka.

Saya tidak menemukan aturan penamaan untuk nama panggilan, sepertinya sih setiap orangtua ataupun anak itu ketika besar, bebas memilih mau menggunakan nama panggilan apa. Nama panggilan ini toh tidak tercatat di manapun. Nama panggilan ini fungsinya ya untuk dipanggil.

Nama depan yang hanya dipakai di surat resmi

Berbeda dengan nama panggilan yang super pendek dan bahkan umumnya terdiri dari satu suku kata, nama depan orang Thai merupakan nama resmi yang mereka pakai di urusan surat legal. Nama panggilan mereka tidak harus ada hubungannya dengan nama aslinya.

Nama depan orang Thai biasanya diambil dari bahasa Pali dan Sanskrit. Setiap nama adalah doa, dan semakin panjang doanya maka semakin panjang nama depannya. Nama depan ini berisikan hal-hal yang lebih berarti dan berupa harapan dan juga terkait kekuasaan, kekayaan, kehormatan dan juga terkait hal relijius.

Nama paling umum yang sering dipakai itu berakhiran -porn karena kata dengan akhirnya ‘porn’ ini berarti ucapan berkat. Nama akhiran -porn ini bisa dipakai oleh lelaki maupun wanita, tetapi belakangan ini semakin umum untuk nama wanita. Sedangkan nama untuk lelaki umumnya berakhirnya -chai, -sak, dan -yot.

Kalau mau lihat nama-nama yang banyak dipakai orang Thailand, bisa lihat di situs Worthstart.com, pada dasarnya menurut saya sih agak sulit mengetahui apakah nama itu untuk lelaki atau wanita karena membacanya saja sudah sulit, hehehe.

Nama keluarga yang semakin panjang

Kalau saya lahir di Thailand, sudah pasti saya gak akan punya masalah tak punya nama belakang, karena sejak tahun 1913, Thailand mengatur semua penduduknya untuk memiliki nama belakang dan wajib mendaftarkannya.

Namanya juga tiba-tiba dipaksa punya nama belakang, banyak orang yang membuat nama keluarganya agak ‘ngasal’. Mereka mencari-cari kata yang punya makna untuk keluarganya. Aturan nama belakang ini melarang orang yang tidak benar-benar satu terhubung memiliki nama keluarga yang sama, tetapi mereka boleh membuat nama yang mirip-mirip.

Perubahan sedikit demi sedikit, membuat nama belakang (yang isinya konsonan semua) semakin panjang saja. Akhirnya untuk membatasi nama keluarga yang terlalu panjang, di tahun 1962 dibuat peraturan untuk membatasi nama belakang dari orang Thai tidak lebih dari 10 huruf konsonan.

Nama belakang orang Thai fungsinya ya seperti nama keluarga, jadi bisa memberi gambaran latar belakang garis keturunan seseorang. Nama belakang ini juga memberi gambaran status, agama dan asal usul dari seseorang.

Saya nggak tau banyak tetang nama belakang orang Thai. Jangankan nama belakang, nama depannya saja tidak ada yang saya ingat. Selain memang sulit diucapkan, namanya biasanya huruf konsonan semua sih, hehehe.

Belajar dari nama orang Thai

Kami memiliki anak setelah beberapa tahun tinggal di Thailand. Belajar dari pengalaman tidak punya nama belakang dan sulitnya orang Thai menyebutkan nama-nama dengan huruf berakhiran tertentu, kami lebih berhati-hati ketika memilih nama anak-anak kami.

Kami meniru orang Thai untuk membuat nama anak setidaknya ada nama depan dan nama belakang. Nama yang dipilih juga jangan sampai berbunyi aneh untuk orang Thai, orang Indonesia, dan juga orang berbahasa Inggris. Harus mudah disebutkan oleh semua suku bangsa dan ejaannya juga jangan yang menyulitkan (jangan aneh-aneh pokoknya).

Untuk nama panggilan, kami tetap menggunakan potongan dari nama depan anak. Ini sih alasannya karena kami nggak kepikiran juga mau nyari-nyari nama panggilan seperti nama orang Thai, hehehe.

Kalau Shakespeare berkata, “Apalah arti sebuah nama?”, ada banyak orang yang sudah menjawabnya baik dalam pepatah maupun ucapan orang yang tak dikenal: “Sebuah nama lebih dari sekadar kombinasi huruf, tetapi cerminan identitas dan aspirasi Anda.”

Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Walaupun ada banyak orang memiliki nama panggilan sama terutama di Thailand, walaupun nama lengkap orang Thai panjang dan tak pernah diingat orang lain, tetapi mereka pastinya unik menurut mereka sendiri.

Kalau ketemu dengan orang Thai, jangan heran kalau banyak yang namanya sama ya!

Bahan bacaan tentang nama-nama orang Thai bisa dilihat di sini nih:

  1. https://ohmissannabella.com/thai-culture-thai-names/?amp=1
  2. https://www.bangkokpost.com/thailand/special-reports/1125065/whats-in-a-name-
  3. https://www.thailandfoundation.or.th/culture_heritage/the-captivating-stories-behind-thai-names/
  4. https://worthstart.com/thai-names/


Posted

in

, , ,

by

Comments

4 responses to “Keunikan Nama Orang Thai”

  1. Shanty Dewi Arifin Avatar

    Unik banget ya nama-nama orang Thailand ini. Aku punya teman orang Thailand, untung namanya nggak terlalu ribet. Santanee & Wissawa. Tapi nama belakangnya aku lupa. Rada ribet emang. Mana ngomongnya kaya patah-patah gitu ya.

  2. srinurillaf Avatar

    Kak Risna, di luar topik. Dari dulu ku pengen dengerin Kak Risna ngomong dalam bahasa Thai, tapi selalu lupa minta saat kita video group call. Next time, mau kah Kah? Cukup 3-5 kalimat saja ehehe.

    Nama-nama Thailand (dan bahasanya) menurutku paling sulit. Hanya artis-artis Thailand yang namanya gak bisa aku ingat satupun. Susah nian buatku. Ehehe.

    Salut sama Kak Risna yang sudah paham dengan dinamika bahasa Thailand.

  3. Sistha Avatar
    Sistha

    Jaman kuliah saya dan temen suka nonton movie Thai. Saking berkesannya Film populer CLTCL, saya dan temen punya panggilan khusus antara kami. Dia Kapp, saya Nam.
    Dan sayapun menghafal nama pemain utamanya. Yg cowo sih mudah Mario Maurer nah yg cewe nih, Phimchanok Leuwesitpaibool. Bener ga ya haha..

Leave a Reply