Pollyanna

Tentang bermanfaat dan berkata jujur: Novel Pollyanna oleh Eleanor H.Porter (5)

Setelah membaca 9 bab dari Novel Pollyanna ini dari hasil terjemahan, kemarin iseng-iseng mencari di Scribd, ternyata buku ini ada! Ada versi audionya juga dong, bisa dibaca sambil merem dong ya, hehehe. Tentang Scribd nya kapan-kapan diceritakan, sekarang fokus di cerita dari novelnya dulu ya.

Ada banyak hal yang menarik dalam Novel ini, tapi saya akan menuliskan hal yang menurut saya menarik dan ingin saya ingat.

Harus bermanfaat

Pollyanna selalu berusaha mengajak setiap orang disekitarnya untuk selalu bersukacita dan menerima apapun dengan mencari hal yang bisa membuat hati senang.

Pada suatu hari, ketika Pollyanna berkata kalau dia sangat gembira dan senang dengan semua hal yang diajarkan bibi Polly, dia diingatkan kalau merasa senang saja tidak cukup. Selain merasa senang, semua hal yang dipelajari hendaknya bermanfaat dan segala hal yang membuatnya senang hendaknya juga bermanfaat.

Pollyanna yang sepertinya tidak mengerti dengan kalimat bermanfaat jadi bertanya ke bibi Polly apa maksudnya bermanfaat. Bibi Polly menjelaskan kalau bergembira saja tidak cukup tapi juga harus berguna.

Bagian yang ini membuat saya jadi berpikir sih, memang Pollyanna ini diceritakan anak berumur 11 tahun, terkadang agak berlebihan bagian terlalu bersukacitanya. Tapi sejauh ini, tanpa dia sadari, keceriaannya selain membawa kegembiraan juga bermanfaat untuk membuat orang lain juga merasa lebih gembira.

Pertemuannya dengan Mrs. Snow ataupun dengan sang Pria yang biasanya selalu bermuka serius, ternyata sudah membuat mereka jadi lebih mau membuka diri terhadap Pollyanna.

Oh iya, di bab 10 ini juga diceritakan bagaimana Mrs. Snow ternyata menanti-nantikan kedatangan Pollyanna, dan bagaimana Pollyanna membawa 3 jenis makanan sekaligus supaya Mrs. Snow tidak ada alasan untuk mengeluh karena yang dibawakan adalah makanan yang sedang tidak dia inginkan. Apapun yang diinginkan Mrs. Snow, pasti ada di hari itu, dan Mrs. Snow tidak punya alasan untuk mengeluh.

Kejujuran dan mengatakan apa yang dipikirkan

Selain permainan sukacita, satu hal yang menjadi karakter Pollyanna adalah, dia selalu jujur menyatakan apa yang dia pikirkan. Setelah menerima kenyataan kalau kamarnya yang berada di loteng kecil tidak ada karpet, tirai ataupun lukisan, dia tetap menerima dengan gembira. Akan tetapi, bukan berarti dia melupakan keinginannya.

Pada saat bibi Polly datang ke loteng dan mampir di kamarnya, Pollyanna keceplosan dan berkata kalau dia menyukai kamarnya walaupun tidak ada karpet, tirai dan lukisan yang ida inginkan. Tapi, kalimatnya itu ternyata membuat Bibi Polly jadi memikirkan kembali tentang kamar yang dia berikan untuk Pollyanna.

Membaca bagian ini, saya ikut gembira, karena ternyata Bibi Polly akhirnya memberikan kamar yang lebih baik untuk Pollyanna. Di siini pelajarannya adalah: kita memang perlu menerima dengan senang hati apa yang diberikan orang, tapi kalau memang ada kamar lain yang lebih bagus dan kita ingin, boleh kok memberitahukan apa yang menjadi keinginan kita. Asal caranya baik dan sopan, kemungkinan besar kita akan mendapatkan apa yang kita mau, hehehe.

Dan tentu saja, setelah mendapatkan apa yang kita minta, jangan lupa untuk berterimakasih. Ternyata kehadiran Pollyanna sudah mulai membuat Bibi Polly jadi mulai berubah dan mau melihat dari sudut pandang Pollyanna.

Bab 11, Tentang Jimmy Bean

Di bab 11, diceritakan bagaimana Pollyanna mengadopsi kucing dan anjing liar yang dita temukan di jalan. Walaupun Bibi Polly awalnya tidak setuju, Pollyanna berhasil dengan segala cara membuat Bibi Polly akhirnya menerima hewan liar tersebut menjadi hewan peliharaan di rumahnya.

Tidak cukup sampai di situ, ketika Pollyanna bertemu dengan Jimmy Bean, seorang anak lelaki berumur 11 tahun yang ternyata berasal dari panti asuhan dan tidak punya tempat tinggal, dia juga tadinya ingin meminta bibinya untuk mengijinkan Jimmy Bean tinggal di rumahnya. Tapi untuk kali ini Bibinya tidak bisa menerima, walaupun Jimmy Bean bilang kalau dia bisa bekerja.

Setlah BIbi Polly tidak menerima Jimmy Bean, Pollyanna masih berusaha mencarikan tempat tinggal untuk Jimmy Bean. Dia berharap kalau Ladies aid yang akan mengadakan pertemuan akan bisa membantu Jimmy.

Nah bagian selanjutnya saya belum baca, tapi sepertinya karena Jimmy usianya sama dengan Pollyanna, kemungkinan besar Bibi Polly akan menerima Jimmy di rumahnya untuk menemani Pollyanna dan mungkin saja untuk membantu pak Tom di kebun.

Eh tapi itu tebakan saya, besok deh dilanjutkan tulisannya setelah saya baca bukunya lagi, hehehe.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply